Sikap Kemenpora Terkait Bentrok Jakmania di Tol Palimanan

Aksi tabur bunga dan lilin Jakmania sebagai tanda belasungkawa untuk Muhammad Fahreza, yang meninggal akibat dianiaya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah

VIVA.co.id – Jakmania --sebutan untuk pendukung Persija Jakarta-- saat ini sedang berduka. Salah satu anggota mereka, Harun Al Rasyid Lestaluhu dari Korwil Kalimalang, meregang nyawa akibat bentrok di tol Palimanan, Minggu 6 November 2016.

Merayakan Ulang Tahun ke-89 Persib Bandung

Kejadian itu berawal dari konvoi bus Jakmania usai menyaksikan Persija berhadapan dengan Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo sehari sebelumnya. Dalam perjalanan, terjadi insiden saling lempar batu antara mereka dengan warga.

(Baca juga: Kronologi Pengeroyokan Jakmania yang Tewas di Tol Palimanan)

Pelatih Persija Akui Keganasan Borneo FC

Nahasnya, Harun tidak selamat. Dia terkena lemparan batu sehingga terjatuh, dan menjadi bulan-bulanan massa yang sudah kadung emosi. Sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak bisa diselamatkan lagi.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut menyoroti masalah ini. Malam tadi, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto langsung berkomunikasi dengan berbagai pihak.

Persija Kalah Beruntun di 3 Pertandingan, Ini Kata Pelatih

Dan dalam siaran persnya, Gatot menekankan pentingnya aparat kepolisian untuk menegakkan aturan hukum. Sebab, kerusuhan yang melibatkan suporter sepakbola di Tanah Air sudah sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa.

(Baca juga: Jakmania Tewas di Tol Cipali dari Korwil Kalimalang)

"Kepada aparat kepolisian pun diminta tetap menegakkan aturan hukum demi tertibnya partisipasi suporter tanpa pengecualian. Karena tanpa law enforcement yang tegas, insiden serupa akan terus berulang, seperti belum lama ini di sekitar Stadion Pakansari Bogor," tulis siaran pers itu.

Selain kepada kepolisian, Gatot juga menitip pesan kepada PSSI yang pada 10 November 2016 menggelar kongres pemilihan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta. Dia berharap dalam forum itu dapat dicarikan solusi terbaik.

"Kemenpora meminta PSSI untuk turut serta memikirkan masa depan pengaturan suporter di Indonesia bersama berbagai pihak terkait. Ini dimaksudkan agar pembenahan tata kelola sepakbola tidak semata-mata organisasi PSSI-nya saja, tetapi juga entitas lain yang terkait termasuk suporter," tutur Gatot.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya