Evaluasi Liga 1, Kualitas Wasit Masih Jadi Sorotan

Ilustrasi wasit di ajang Liga 1
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi melakukan evaluasi perdana awal pekan ini. Keduanya sepakat untuk lebih menyoroti kualitas wasit yang ada selama ini.

Bungkam Persik Jadi Momentum Kebangkitan Persib Bandung

Masih banyaknya protes yang dilakukan klub terhadap kinerja wasit dianggap menjadi nilai minus selama berlangsungnya kompetisi. Untuk itu, kedua belah pihak akan mendorong peningkatan kualitas melalui departemen wasit PSSI.

"Evaluasi kemarin kami lebih menyoroti kinerja wasit, karena masih banyak protes-protes yang terjadi. Kami sepakat, jika kualitas wasit masih harus ditingkatkan," ujar Anggota Komite Eksekutif PSSI, Yunus Nusi kepada VIVA.co.id, Rabu 17 Mei 2017.

Arema FC Kenalkan 'Jubah Perang' Baru

Dengan banyaknya protes dari klub, operator dan Komite Wasit serta Komite Disiplin dituntut untuk kerja ekstra cepat dalam membuat keputusan. Sebab, di tiap pekan selalu ada pertandingan yang bergulir.

Namun, ada hambatan untuk Komite Wasit dan Komite Disiplin. Mereka kesulitan mengumpulkan bukti-bukti pendukung guna menggelar sidang.

PSS Sleman Tunjuk Gustavo Lopez Sebagai Manajer

"Saya juga meminta kepada pihak-pihak terkait, seperti LIB dan Komite Wasit untuk cepat dalam koordinasi, termasuk juga Komisi Disiplin, karena kita butuh cepat," tutur Yunus.

Tarik Ulur Penugasan Wasit

Polemik kepemimpinan wasit beriringan dengan tanggung jawab penugasan. Sampai ajang Liga Super Indonesia (ISL) 2014 lalu, departemen wasit PSSI selalu menjadi penanggung jawab penugasan.

Namun, kini semuanya dikerjakan langsung oleh operator kompetisi. Mereka melakukan perombakan dengan menunjuk wasit-wasit muda untuk menjadi pengadil di lapangan hijau.

Yunus mencoba memberi penjelasan mengenai polemik ini. Menurutnya, penugasan kini menjadi tanggung jawab operator, namun mereka diminta untuk lebih jeli dalam memilih wasit di tiap pertandingan.

"Kalau soal itu sudah tidak ada masalah. Yang penting, operator lebih jeli dalam memberi penugasan. Misalnya, jika pertandingan seperti Persib melawan Persija yang tensinya tinggi, jangan yang muda-muda wasitnya," kata Yunus.

"Kalau memang yang muda, harus didampingi dengan wasit yang senior, supaya dia bisa diingatkan kalau membuat kekeliruan dalam memimpin," imbuhnya.

Departemen wasit PSSI beberapa waktu lalu sempat memprotes masalah ini. Mereka merasa hanya mendapatkan masalah ketika ada keluhan terkait kepemimpinan wasit, padahal untuk penugasan mereka sama sekali tidak mengetahuinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya