Meninggalnya Choirul Huda Jadi Pelajaran Bagi PSSI

Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) memasuki lapangan sebelum pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10).
Sumber :
  • ANTARA/Rahbani Syahputra

VIVA.co.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengaku akan mengambil pelajaran dari kasus kepergian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Mereka akan melakukan evaluasi terkait keselamatan pemain di lapangan.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Choirul meninggal dunia pada Minggu 15 Oktober 2017. Penyebabnya adalah benturan ketika Persela menjamu Semen Padang di Stadion Surajaya.

"Kami PSSI, pengurus juga Exco (Executive Committee) merasa sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya kiper terbaik yang kita miliki saat ini, Choirul Huda. Dia juga sempat membela Timnas Indonesia untuk beberapa waktu," kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

"Kami perlu mendapatkan informasi akurat untuk jadi referensi tindakan yang akan kami lakukan ke depan. Khususnya dalam menangani kecelakaan di ranah olahraga sepakbola," imbuhnya.

Insiden benturan Choirul dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues De Mesquita terjadi ketika pertandingan memasuki menit 44. Ketika itu keduanya sedang berupaya menghalau peluang dari striker Semen Padang, Marcel Sacramento.

Timnas U-19 Terbang ke Korsel, Marselino Ferdinan Tergantung Persebaya

Choirul sempat mendapat perawatan di tepi lapangan. Tak berselang lama, dia dilarikan ke RSUD dr Soegiri. Namun, nyawanya tidak bisa lagi tertolong.

Upaya dokter selama kurang lebih satu jam memberi pertolongan kepada Choirul tak berhasil. Kiper berusia 38 tahun tersebut meninggal dunia karena mengalami trauma dada, otak, dan leher.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022