- VIVA.co.id/Lucky Aditya (4-10-17)
VIVA – Drama 8 gol tercipta saat Arema FC menjamu Semen Padang di pekan 33 Liga 1, Sabtu, 4 November 2017. Singo Edan sukses menang telak 5-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Hasil ini disesali oleh pelatih Semen Padang, Syafrianto Rusli. Apalagi, Semen Padang sempat tertinggal 0-5, sebelum bisa memperkecil skor menjadi 3-5.
"Gol Arema karena keterlambatan pemain tengah membantu pemain belakang jadi pemain belakang saya 4 orang menghadapi 6 orang pemain Arema. Jadi terlambat transisinya untuk kembali," kata Syafrianto.
Kekalahan ini membuat Semen Padang harus turun ke zona degradasi. Kabau Sirah menempati posisi 16 dengan 32 poin dari 33 laga, tertinggal dua poin dari Perseru Serui di zona aman. Syafrianto mengakui, jika timnya terlambat panas.
"Hasil ini memang mengecewakan. Pemain Arema terlalu mudah cetak gol itu membuat pemain kami down. Kami perlahan membaik dan alhamdulilah babak kedua bisa kembali ke performanya," ujar Syafrianto.
Setelah tertinggal 0-5, pemain Semen Padang baru tampil dengan semangat juang tinggi. Terbukti, Semen Padang mampu memperkecil kedudukan dengan mencetak 3 gol balasan.
"Sebetulnya dari awal pemain ingin tampil seperti babak kedua. Tapi, Arema terus melakukan serangan jadi ada hilang kendali, babak kedua saya perbaiki," ucap Syafrianto Rusli.
Di laga pamungkas musim ini, Semen Padang akan berhadapan dengan PS TNI di Stadion Agus Salim, Padang, pada Minggu, 12 November 2017. Kabau Sirah bertekad meraih kemenangan untuk lolos dari ancaman degradasi.
"Mudah-mudahan di Padang kita bisa lebih bangkit dan ambil poin penuh saat lawan PS TNI," ungkap Syafrianto.