- VIVA/Syahrino Putama
VIVA – Bhayangkara FC harus menelan kenyataan pahit kalah di laga pamungkas. The Guardian ditundukkan oleh 10 pemain Persija Jakarta dengan skor 1-2.
Bermain di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu 12 November 2017, Evan Dimas Darmono cs berhasil unggul cepat di menit ketiga melalui gol Ilija Spasojevic. Tapi, Persija mampu bangkit dan membuat Bhayangkara harus tertunduk di kandang.
Beruntung, kekalahan ini tak mempengaruhi gelar juara yang tetap mereka dapatkan. Meski sama-sama mengoleksi 68 poin dengan Bali United di klasemen akhir, The Guardian tetap juara lantaran unggul head to head.
Pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy, menampik jika kekalahan timnya lantaran intimidasi dari suporter Persija --The Jakmania-- yang hadir di stadion. Menurutnya, kekalahan ini murni karena kedua tim saling termotivasi untuk memenangkan pertandingan.
"Kami kalah bukan karena Jakmania. Saya lihat mereka sangat luar biasa. Kekalahan ini murni karena pertarungan kedua tim yang sangat termotivasi meraih kemenangan. Tapi, motivasi pemain Persija lebih tinggi. Hasil ini mengecewakan karena kami harus menutup musim dengan kekalahan," ujar Simon dalam konferensi pers usai laga di Stadion Patriot.
Pria asal Skotlandia itu juga mengaku sempat ketar-ketir dengan hasil dari pertandingan ini. Dia sempat lupa, apa pun hasil dari laga melawan Persija, timnya tetap juara.
"Terkadang sangat sulit jadi pelatih di mana kita harus fokus pada satu pertandingan sampai akhirnya kita melupakan hasil secara keseluruhan. Tapi, setelah menenangkan diri, akhirnya saya bisa ingat kembali kalau kita sudah juara. Kita tetap juara meski kalah di laga ini," jelasnya.
Ada Sosok Mencurigakan saat Pertandingan Persik Vs Bhayangkara FC
Satgas Antimafia Bola telah menerima laporan dari Persik Kediri tentang adanya dugaan pengaturan skor.
