Cerita Seru dan Beda Nasib 3 Tim Elite di Pekan ke-12 Premier League

Pemain Manchester City.
Sumber :
  • Twitter/@premierleague

VIVA – Ada cerita seru dari pekan ke-12 Premier League 2018/2019, mulai dari lanjutan sejarah penguasa dua kota hingga persaingan tiga tim elite menuju gelar tertinggi. Lalu, darimana cerita ini dimulai? Sedikit clue, cerita ini tentang Manchester City, Liverpool, Chelsea, dan Manchester United.

Leandro Trossard Menyela Ben White dengan Tegas, Akhiri Perdebatan Tentang Bintang Arsenal

Mari kita fokuskan pada tiga duel para raksasa. Cerita pertama datang dari Anfield, markas Liverpool. Ya, armada Merseyside Merah yang punya ambisi duduk di singgasana klasemen, tentu wajib memetik kemenangan. Benar saja, skuat besutan Juergen Klopp berhasil melibas tamunya, Fulham, dengan skor akhir 2-0.

Dengan kemenangan ini, Liverpool pun bisa kembali ke puncak klasemen seperti yang pernah dirasakan Mohamed Salah cs beberapa pekan lalu. Akan tetapi, The Reds tak akan nyaman duduk disana. Sebab, ada ancaman dari dua lawan, Manchester City dan Chelsea.

Pengakuan Pochettino Usai Chelsea Dibantai Arsenal

Jangan lupa, yang punya ambisi itu bukan cuma Liverpool saja. Sebab, raksasa London Barat, Chelsea, juga menginginkan hal yang sama. Sayang, Dewi Fortuna justru tak berpihan pada Eden Hazard cs. Menemui kebuntuan, Chelsea ditahan imbang 0-0 oleh tamunya, Everton, saat berlaga di Stamford Bridge.

Hasil itu jelas tak bisa mewujudkan ambisi pasukan Maurizio Sarri. Karena, Chelsea harus tertahan di posisi ketiga klasemen. 

5 Fakta Menarik Arsenal Usai Pesta Gol ke Gawang Chelsea di Premier League

Cerita lainnya datang dari duel mahsyur tanah Inggris dari kota Manchester. Episode ke-146 Manchester Derby tentu ingin diklaim oleh tuan rumah, City, dan Manchester United. Sebab, meski MU saat ini tengah terseok, takkan begitu saja memberikan kemenangan meski City bermain di depan publik Etihad Stadium.

Ternyata, modal ambisi saja tidak cukup. City yang tampil digdaya di depan pendukung sendiri berhasil mempecundangi seteru sekotanya 3-1. Poin sempurna ini memastikan pasukan Pep Guardiola kembali menggeser Liverpool untuk merebut posisi puncak yang hilang hanya dalam beberapa jam saja.

Arsitek Jerman Begitu Girang

Meraih poin sempurna dan sempat bercokol di posisi teratas, jelas membuat Kloop begitu girang. Manajer asal Jerman ini merasa para pemainnya mampu memaksimalkan peluang yang ada. Sebab andai terpeleset seperti dalam laga sebelumnya melawan Arsenal, The Anfield Gang bisa sedikit tertinggal dari para pesaingnya.

Pertandingan Premier League antara Liverpool melawan Fulham di Anfield

Klopp habis-habisan memuji para pemainnya yang dinilai mampu menjaga konsentrasi, dan militansi dalam pertandingan. Klopp tak peduli dengan berapa jumlah gol yang dicetak pemainnya di laga melawan Fulham. 

Ya, Liverpool memang hanya mampu mencetak dua gol di tengah banyaknya peluang. Tapi Klopp tak peduli itu. Eks pelatih Borussia Dortmund ini puas timnya bisa meraih 30 poin di pekan ke-12.

"Ini hasil yang bagus dan sekarang kami memiliki 30 poin, itu sempurna. Saya mengharapkan permainan semacam ini, Anda harus menyelesaikan peluang yang Anda miliki. Tapi saya pikir, kami fokus dan terkonsentrasi di dalam permainan," ujar Klopp dikutip BBC Sport.

"Kami melakukan akselarasi di momen yang tepat. Kami memiliki peluang besar. Saya tidak yakin berapa banyak, tapi kami mencetak dua gol. Saya sangat senang. Selain bisa mencetak lebih banyak gol, itu adalah kinerja yang sangat bagus. Kami sudah bekerja keras, dan kami menang," katanya.

Setelah City menang atas MU, Liverpool harus rela kembali turun posisinya. Dengan catatan 30 poin, Liverpool saat ini berada di posisi kedua klasemen, terpaut dua poin di belakang City

Pekerjaan Rumah Sang Pendatang

Hasil imbang ke-4 ternyata membuat Chelsea gagal mewujudkan ambisi menduduk puncak klasemen. Ya, seperti yang sudah disebut tadi pemegang enam gelar juara kompetisi kasta tertinggi Inggris gagal menang melawan Everton. Lalu, apa yang salah dengan performa The Blues?

Bintang Chelsea, Eden Hazard (kiri), dalam laga melawan Everton

Sarri mengakui, ada pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. Soal pendekatan pertandingan katanya. Manajer anyar Chelsea ini melihat penampilan para pemainnya belum sesuai betul dengan apa yang diinginkannya. Sedikit komentar soal laga melawan Everton, Sarri menilai para pemainnya lambat untuk mengalirkan bola. Sehingga, apa yang ditampilkan di lapangan sama sekali tak dianggap berbahaya oleh sang lawan.

Meski gagal menang, Sarri tetap tak lupa dengan catatan positif yang dibuatnya untuk Chelsea awal musim ini. Ya, Chelsea belum terkalahkan dalam 12 pertandingan awal Premier League. Sebuah rekor yang sulit untuk disamai manajer dan klub manapun.

"Saya pikir kami harus menyelesaikan masalah pendekatan pertandingan. Sebab, dalam dua atau tiga pertandingan terakhir, kami belum mendekati permainan dengan benar. Awalnya kami menggerakkan bola terlalu lambat. Sehingga mudah bagi lawan untuk bertahan. Tidak mungkin kami membahayakan mereka," kata Sarri dikutip BBC Sport.

"Kami harus menerima hasil imbang. Pada akhirnya, itu poin yang bagus dan kami masih tak terkalahkan," ujarnya.

Hasil imbang melawan Everton tak membuat Chelsea bergerak dari posisi ketiga klasemen. Chelsea mengoleksi 28 poin, terpaut dua poin dari Liverpool di urutan kedua, dan empat poin dengan City yang ada di posisi puncak.

Arti Penting Episode 146

Hanya dalam beberapa jam saja, City bisa kembali merebut posisi puncak klasemen dari genggaman Liverpool. Manchester Derby episode ke-146, ditandai dengan kemenangan manis The Sky Blues atas armada Setan Merah. Pasukan Pep Guardiola kembali memembuktikan kekuatan dan ambisi timnya untuk bisa mempertahankan gelar juaranya.

Gelandang Manchester City, David Silva, mencetak gol ke gawang Manchester United

32 poin yang dimiliki City, membuat Sergio Aguero cs kembali duduk nyaman di puncak klasemen. Tak hanya itu, City juga jadi satu dari tiga tim yang belum terkalahkan di Premier League musim ini. Akan tetapi, City mampu memetik kemenangan lebih banyak dari dua tim yang juga belum terkalahkan, Liverpool dan Chelsea.

Guardiola menegaskan timnya memang pantas memenangkan pertandingan ini. Meskipun, mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich ini melihat ada sedikit ketakutan untuk mendominasi penguasaan bola. Tapi, ambisi tampil maksimal di depan pendukung sendiri, serta pentingnya meraih poin penuh untuk kembali ke puncak klasemen, membuat para pemain City bisa mengatasi ketakutan itu.

"Kami pantas menang. Di babak pertama, kami sedikit takut. Tapi, kami tidak ingin kehilangan bola. Mereka bertahan dengan baik, dan kami tidak terlalu menyerang. Kami ingin bermain bagus di depan fans kami. Dan, kami tahu betapa pentingnya pertandingan ini," ucap Guardiola dikutip BBC Sport.

Masih ada 26 pekan lagi menuju akhir musim 2018/2019. Lalu, siapakan yang akan keluar sebagai juara? City mampu mempertahankan gelar juaranya? Liverpool mencatat sejarah untuk pertama kali meraih gelar di era Premier League? Atau Chelsea yang akan mendaratkan trofi keenam Premier League di Stamford Bridge?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya