Heboh Wacana Pemangkasan Gaji Pemain Premier League

Logo Premier League
Sumber :
  • Premierleague.com

VIVA – Asosiasi Pemain Premier League menolak tunduk pada opini publik yang mendesak agar gaji mereka dipangkas. Desakan itu muncul setelah kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Inggris itu ditangguhkan sementara karena virus corona.

Hasil Lengkap: Bayer Leverkusen Juara Bundesliga, Liverpool dan Arsenal Tumbang

Mengutip Mirror, awal mula publik mendesak agar gaji para pemain sepakbola dipangkas karena melihat ketidakadilan. Salah satunya Tottenham Hotspur yang memangkas gaji staf di kantornya mengikuti kebijakan cuti pemerintah Inggris.

Jika mereka yang di kantor dengan pendapatan kecil saja dipangkas, mengapa pemain yang memiliki gaji jauh lebih tinggi tidak diterapkan. Bahkan Ketua Komisi Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga (DMCS) Parlemen Inggris, Julian Knight angkat bicara.

Kapten Arsenal: Kejar 2 Gelar Juara Adalah Hal yang Indah

"Staf non-pemain itu tugasnya menjaga klub supaya tetap bisa berjalan dengan baik. Memastikan keuangan klub sehat, administrsi, jersey pemain, stadion, dan fasilitas terjaga. Tidak adil jika mereka harus dipotong gajinya," kat Knight.

Petinggi Asosiasi Pemain Premier League, Gordon Taylor menanggapi hal tersebut. Dalam pertemuan yang berlangsung kemarin malam waktu setempat, dia menolak tunduk dengan tekanan yang ada.

Arsenal Tidak Akan Juara Premier League

Menurutnya, klub Premier League seharusnya tidak melakukan pemangkasan gaji terhadap siapapun. Karena sama-sama diketahui, keuangan mereka begitu baik.

Bahkan Taylor mengutuk keputusan Tottenham. Baginya, klub cuma mengambil keuntungan dari kebijakan cuti yang diterapkan oleh pemerintah Inggris.

"Klub memiliki sumber daya untuk membayar semu staf dan gaji pemain. Para pemain yang kami ajak bicara juga mengakui para staf memiliki peran penting dalam klub. Dan kebijakan klub kepada mereka tidaklah adil," ujar Taylor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya