Rivalitas Panas-Dingin Klopp dan Guardiola

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, bersama manajer Manchester City, Pep Guardiola
Sumber :
  • Sky Sports

VIVA – Premier League dalam beberapa tahun belakangan hanya disajikan rivalitas antara Juergen Klopp dan Pep Guardiola di kursi manajer. Sisanya, hanya seperti penonton karena persaingan di antara keduanya begitu ketat.

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia

Namun, rivalitas Klopp dan Guardiola begitu berbeda. Mereka bersaing dengan cara yang cukup dingin, tak panas seperti Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, dan Jose Mourinho.

Ada alasan kuat mengapa Klopp dan Guardiola tak saling serang satu sama lain. Rasa hormat yang tinggi di antara kedua manajer, jadi kuncinya.
Baca juga: Fakta Konyol Kiper ‘Camat’ Inter Milan

Pemain Pinjaman Barcelona Sebut Pep Guardiola Pembohong: Dia Tak Ingat istri dan Anak Saya Dirampok

Guardiola mengaku buta sama sekali soal kepribadian Klopp. Tapi, yang membuat Guardiola begitu kagum terhadap Klopp adalah soal ide dan kharismanya di atas lapangan.
Pep Guardiola dan Juergen Klopp

"Saya mengaguminya. Idenya soal sepakbola yang sudah diterapkan di Liverpool dan Borussia Dortmund begitu menguntungkan untuk dunia sepakbola. Sebuah ide positif untuk terus berjuang dan mencetak gol. Manajer macam ini yang membantu banyak untuk sepakbola. Juergen adalah contoh yang begitu baik bagi sepakbola," ujar Guardiola dilansir Manchester Evening News.

Haaland Setuju Odegaard Bisa Bikin Man City Makin Hebat, tapi ...

Guardiola menyatakan, hubungannya dengan Klopp begitu baik. Ada pun, pernyataan panas yang dikeluarkan keduanya, demi menyerang satu sama lain, hanya bersifat profesional.
Baca juga: Insting Sakti Sir Alex Ferguson dan Bakat Besar Mason Greenwood

Setelahnya, ditegaskan eks pelatih Barcelona itu, hubungan antara Klopp dan Guardiola akan kembali seperti biasa.

"Banyak orang yang menyaksikan kami, mewakili klub, dengan menggelar konferensi pers setiap pekannya. Kami penting bagi citra klub. Maka dari itu, kami harus membela institusi ini. Saat saya mau menang, dia juga. Tapi, ketika pertandingan berakhir, selesai semua," kata Guardiola.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya