- twitter.com/ManUtd
VIVA – Manchester United mengamuk di kandang Aston Villa dalam lanjutan Premier League 2019/2020. Bertandang ke Villa Park, Jumat dini hari WIB, 10 Juli 2020, Manchester United menang dengan skor telak 3-0.
Gol-gol kemenangan Setan Merah dicetak Bruno Fernandes melalui tendangan penalti pada menit ke-27, Mason Greenwood (45'), dan Paul Pogba (58'). Kemenangan ini menjaga asa MU untuk tampil di Liga Champions musim depan.
MU kini mengoleksi 58 poin, atau berjarak satu angka dari Leicester City di peringkat keempat, atau batas terakhir tim yang dapat tampil di Liga Champions. Dari kemenangan di kandang Villa ini, tercipta fakta mengerikan yang dicatatkan pasukan Ole Gunnar Solskjaer.
Pertama, kemenangan ini membuat MU sudah 17 pertandingan tidak pernah kalah. Kali terakhir mereka kalah adalah saat ditumbangkan Burnley 0-2 dalam lanjutan Premier League di Old Trafford pada Januari lalu. Setelah itu, MU melewati 17 pertandingan di semua ajang dengan mencatat 12 kemenangan.
Fakta kedua, MU adalah tim Premier League pertama sejak 1987 yang berhasil memenangkan empat pertandingan beruntun dengan menciptakan minimal tiga gol. Melansir Opta, rekor tersebut diraih oleh Liverpool.
Ketiga, MU merupakan tim pertama yang mengalahkan lawannya pada setiap hari dalam sepekan di Premier League. Laga kontra Aston Villa adalah laga keenam yang dilakoni pada seluruh tujuh hari dalam sepekan.
Keempat, MU merupakan tim Premier League yang musim ini paling banyak mendapatkan penalti. Sejauh ini, MU sudah mendapatkan 13 penalti di Premier League.
Gelandang MU, Bruno Fernandes juga mencetak rekor dalam kemenangan ini. Pemain asal Portugal itu telah membuat enam assist dalam 10 pertandingan di Premier League.
Assist-nya kepada Pogba membuat Fernandes menyamai catatan Arjen Robben, Angel di Maria, Mesut Oezil, Lee Sharpe, David Ginola dan Dusan Tadic.
Tak ketinggalan Mason Greenwood. Dia menjadi pemain keempat berusia 18 tahun atau lebih muda yang mencetak gol dalam tiga penampilan di Premier League berturut-turut setelah Danny Cadamarteri (1997), Michael Owen (1997 dan 1998), dan Francis Jeffers (1999).
Baca Juga:
Bergetar, Permintaan Shin Tae-yong Demi Prestasi Timnas Indonesia
Menguak Fakta, Sosok Ricky Hatton Penghancur Niat Comeback Mike Tyson
Parah, Jagoan UFC Pencinta Naruto Pukul Pria Tua Sampai Hilang Ingatan
