Sewindu Kedigdayaan Juventus di Serie A

Pemain Juventus merayakan scudetto
Sumber :
  • twitter.com/juventusfcen

VIVA – Juventus memastikan gelar juara Serie A musim ini usai memenangkan pertandingan melawan Fiorentina, Sabtu 20 April 2019 malam WIB. Bermain di Allianz Stadium, Si Nyonya Tua unggul dengan skor 2-1.

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

Tambahan tiga angka membuat Juventus mengoleksi 87 poin hasil dari 33 pertandingan. Jumlah tersebut tidak mungkin lagi bisa dikejar oleh Napoli yang menempati urutan kedua klasemen dengan raihan 67 poin.

Scudetto musim ini membuat Juventus mampu meraihnya selama delapan kali secara beruntun. Jumlah tersebut tidak cuma jadi yang terbaik di Italia, tapi juga Eropa.

Prediksi Serie A: Cagliari vs Juventus

Mengutip Football Italia, dalam lima kompetisi top Eropa, Serie A, Premier League, LaLiga, Bundesliga, dan Ligue 1, belum ada yang bisa menyamai Juventus. Rekor terbaik ini sebelumnya dipegang oleh Lyon yang bisa menjadi juara Ligue 1 dalam tujuh musim beruntun.

Fakta menarik lainnya, rupanya Juventus berhasil menyamai rekor milik Inter Milan. Kedua tim pernah sama-sama menyegel gelar juara Serie A ketika pertandingan masih tersisa lima lagi.

Juventus Gantung Nasib 2 Pemain

"Sekarang kami harus merayakan, karena kami memperoleh semua poin keunggulan ini melalui kelebihan kami, sekarang kami harus menikmati kemenangan. Kami bahkan tidak dapat menyadari halaman sejarah yang kami tulis," ujar bek Juventus, Giorgio Chiellini.

Tangan Dingin Massimiliano Allegri

Di balik keberhasilan Juventus ini, sosok Massimiliano Allegri menjadi yang menarik. Menerima tongkat estafet dari Antonio Conte yang sukses mempersembahkan gelar juara tiga kali beruntun tentu tidak mudah.

Tapi, dengan tenang dia mampu meredakan tekanan yang datang. Selama lima musim membesut Juventus, kedigdayaan Si Nyonya Tua di Serie A bisa dipertahankan.

Bagi Allegri, gelar juara kali ini menjadi yang keenam baginya sepanjang karier kepelatihan. Satu lainnya dia persembahkan ketika menjadi juru taktik AC Milan pada musim 2010/2011.

Meski begitu, juru taktik berusia 51 tahun tersebut belum bisa menjadi yang terbaik. Di atasnya kini bertengger Giovanni Trapattoni yang sudah mengoleksi tujuh gelar juara Serie A.

Rincian gelar juara Serie A yang didapat Trapattoni adalah enam kali bersama Juventus, dan satu ketika membesut Inter Milan.

Tapi, Allegri sendiri masih punya peluang besar untuk menyamai rekor Trapattoni. Sebab, musim depan dia memastikan diri bakal tetap bersama Si Nyonya Tua sesuai sisa kontraknya.

Untuk target, menjadi yang terbaik di Italia kembali dicanangkan. "Musim depan, targetnya adalah scudetto lagi," tegasnya.

Magnet untuk Pemain Bintang

Keberhasilan Juventus merebut scudetto musim ini juga bisa dijadikan magnet untuk menahan kepergian para pemain bintang. Salah satu yang santer digosipkan hengkang adalah Cristiano Ronaldo.

Pemain asal Portugal itu sebelumnya dikabarkan bakal pergi karena kecewa Juventus gagal menjadi juara Liga Champions. Namun, isu tersebut dibantahnya usai merayakan kemenangan di Serie A.

"Apa saya akan bertahan? 1.000 persen saya akan tetap di Juventus musim depan," kata pemain asal Portugal itu, seperti dikutip dari Goal.

Pernyataan Ronaldo ini tentu menjadi kabar bahagia bagi para pendukungnya. Belum lagi ada penegasan dari Direktur Olahraga Juventus, Fabio Paratici yang menegaskan Paulo Dybala bakal dipertahankan.

"Tentu saja Dybala akan bertahan. Dia pemain Juve dan sudah jelas dia akan tetap bertahan musim depan," tegas Paratici," katanya.

Meski digdaya dalam sewindu terakhir di Serie A, tapi Allegri enggan jemawa. Dia bakal tetap melakukan evaluasi kepada tim, dan terbuka kemungkinan mendatangkan pemain baru.

Langkah itu diambil Allegri karena merasa waspada kepada kebangkitan tim lainnya. Dia memberi contoh Inter Milan dan AC Milan yang kemungkinan besar berbenah total menyambut musim depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya