Kata Gattuso Usai Gagal Bawa Milan ke Liga Champions

Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso (kanan)
Sumber :
  • Instagram/@acmilan

VIVA – AC Milan kembali gagal ikut serta di ajang Liga Champions. Itu terjadi setelah Milan hanya mampu finis di urutan kelima klasemen akhir Serie A 2018/2019.

Dampak Psikologis Perang Rusia-Ukraina kepada Pemain Atalanta

Pada giornata terakhir, Milan sebenarnya mampu meraih kemenangan tipis 3-2 atas tuan rumah SPAL. Namun, tiga poin penuh tersebut sia-sia setelah Atalanta dan Inter Milan sukses mengalahkan lawannya masing-masing.

Atas hasil tersebut, Atalanta dan Inter Milan memastikan diri lolos ke Liga Champions musim depan, menemani Juventus dan Napoli untuk mewakili Serie A. Sementara itu, Milan harus puas berlaga lagi di Liga Europa.

AC Milan Vs Inter, Inzaghi: Derby Ini Kurang Spektakuler

Pelatih Milan, Gennaro Gattuso, mengaku siap bertanggung jawab atas kegagalan skuat asuhannya finis di empat besar. Kata Gattuso, jika manajemen memutuskan untuk memecatnya, ia akan menerima.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat di dalam tim. Musim ini kami mendapatkan 68 poin, dan pastinya hasil ini sangat menyakitkan, tapi kami telah melakukan pekerjaan dengan baik. Sekarang, kami harus menegakkan kepala dengan tinggi," ucap Gattuso seperti dikutip Calciomercato.

Jose Mourinho Saksikan Kemenangan AS Roma dari Bus

"Untuk ke depan, pelatih atau pemain pasti akan dinilai oleh direksi klub. Hari ini kami bertemu untuk mendengarkan apa yang akan mereka katakan kepada saya. Yang jelas, saya akan meminta maaf ke semuanya karena kami kehilangan banyak poin di beberapa pertandingan terakhir," tuturnya.

Gattuso pun buka suara terkait masa depannya bersama Milan. Eks pemain Glasgow Rangers tersebut, ragu bisa bertahan di San Siro dalam jangka waktu panjang, akibat tekanan yang semakin berat.

"Saya merasa terlalu banyak tanggung jawab di klub ini, saya menghabiskan banyak waktu di sini dan saya merasa banyak menerima tekanan daripada yang semestinya saya harus rasakan. Dalam beberapa bulan terakhir, saya hanya tidur sedikit, mental saya hancur berkeping-keping," kata pelatih berusia 41 tahun tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya