- Twitter/@acmilan
VIVA.co.id – Financial Fair Play (FFP) memang wajib dipatuhi oleh seluruh klub yang berada di bawah UEFA (Federasi Sepakbola Eropa). Termasuk AC Milan, yang melakukan belanja besar-besaran di bursa transfer musim panas 2017.
Milan yang saat ini sahamnya dikuasai investor asal China, mengusung misi kembali ke masa kejayaannya. Menyambut musim 2017/2018, manajemen I Rossoneri melakukan belanja pemain cukup masif.
Tak main-main, demi mewujudkan ambisinya manajemen Milan mendatangkan banyak pemain. Tercatat, ada 11 pemain yang didatangkan di bursa transfer musim panas 2017. Untuk bisa mendatangkan 11 pemain tersebut, Milan sudah menggelotorkan dana sebesar €175 juta, atau setara dengan Rp2,7 triliun.
Dengan jumlah fantastis, Milan juga wajib menghitung pemasukannya. Sebab, jika sampai jurnal keuangannya tak seimbang, bukan mustahil Milan akan terkena sanksi akibat pelanggaran Financial Fair Play.
"Milan tidak akan menjadi pengecualian untuk (regulasi) Financial Fair Play. Karena, tidak ada klun yang menikmati pengecualian," ujar Kepala Komisi Fair Play UEFA, Andrea Traverso dikutip Football Italia.
"Kita tidak bisa mengatakan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tak boleh dilakukan. Semua orang bebas, maka tentu ada konsekuensinya.Milan tidak bisa hanya melakukan apa yang mereka inginkan, sekalipun mereka berniat kembali ke tingkat tinggi," katanya.
Milan tercatat mendatangkan 9 pemain dengan status permanen. 9 pemain tersebut yakni, Leonardo Bonucci, Mateo Musacchio Ricardo Rodriguez, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, Przemyslaw Bargiel, Andrea Conti, Antonio Donnarumma, dan Lucas Biglia.
Sementara 2 pemain lainnya yang didatangkan dengan status pinjaman yakni, Franck Kessie dan Fabio Borini.
