- www.inter.it
VIVA.co.id – Wakil Presiden sekaligus legenda Inter Milan, Javier Zanetti, mengungkapkan kegagalan terbesarnya dalam karier. Dia menyesal karena tidak mampu membawa rekan setimnya kala itu, Adriano, keluar dari depresi hebat.
Pada awal hingga pertengahan 2000-an, Adriano dikenal sebagai salah satu penyerang berbahaya. Banyak yang menyebut dia memiliki kemampuan gabungan antara Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic.
Sayangnya, gaya hidup pemain asal Brasil itu membuatnya terpuruk. Ditambah, dia juga mengalami depresi setelah kehilangan sang ayah.
Sebagai senior dan kapten tim kala itu, Zanetti mengaku berjuang menuntun kembali Adriano ke jalan yang benar. Cuma usahanya itu tidak berakhir baik. Penyerang bertubuh kekar itu justru kian tenggelam.
"Saya sempat berpikir kami sudah menemukan Ronaldo baru. Tapi dia datang dari favela (lingkungan kumuh di Brasil). Ketika Anda berasal dari nol dan tiba-tiba mendapatkan semuanya, itu terasa aneh," kata Zanetti.
"Adriano bukan menjadi dirinya lagi sejak ayahnya meninggal. Padahal sebelumnya dia selau mendedikasikan setiap gol buat ayahnya tersebut," ungkapnya lagi, seperti dikutip Football Italia. (ren)