- REUTERS/Alessandro Garofalo
VIVA – Kabar tidak sedap buat AC Milan. Santer beredar kabar, permohonan dispensasi atas aturan Financial Fair Play (FFP) yang diajukan kepada UEFA mendapat penolakan.
Pada awal musim Milan berpindah tangan kepada investor anyar. Konsorsium asal China, yang dipimpin Yonghong Li mengambil alih kepemimpinan dari tangan Silvio Berlusconi.
Namun pada bursa transfer musim panas, Milan melakukan belanja pemain gila-gilaan. Sekitar €200 juta digelontorkan untuk mengubah komposisi tim.
Untuk menghindari hukuman, Milan lalu mengajukan permohonan agar tenggat waktu pemenuhan kewajiban atas regulasi FFP diperpanjang hingga empat tahun.
Sebelumnya UEFA meminta Milan mengajukan proposal yang berisi gambaran rencana realistis untuk proyek ke depan. Rossoneri pun pada awal bulan ini telah mengirimkan cetak biru program mereka.
Tapi laporan Marca, UEFA dikabarkan menolak proposal tersebut. Mereka tidak yakin dengan proyek ambisius yang sedang dibangun Milan, berkaca pada performa mereka di Serie A sejauh ini.
Milan berjarak 11 poin dari zona Liga Champions. Ajang yang seharusnya bisa mereka ikuti tahun depan demi mendongkrak pendapatan.
Serie A dan Bundesliga Berpeluang Kirim 5 Wakil ke Liga Champions Musim Depan
Performa klub-klub di kompetisi Eropa musim ini akan berdampak pada jatah Liga Champions musim depan. Ada dua jatah tambahan yang akan diberikan untuk dua liga.
