VIVA – Achraf Hakimi akhirnya pergi meninggalkan Real Madrid pada musim panas ini. Pemain berpaspor Maroko itu hijrah ke Inter Milan setelah menghabiskan dua musim peminjaman bersama Borussia Dortmund.
Hakimi ditebus dengan mahar 45 juta euro. Menjadikannya bek termahal milik Nerazzurri.
Meski sudah memastikan kepindahannya ke tim baru, tapi Hakimi tetap tak bisa menahan kesedihannya meninggalkan Santiago Bernabeu. Bagaimana tidak, dia merupakan produk asli akademi Madrid dan telah membela tim Ibu kota Spanyol selama lebih dari 10 tahun.
Tentu, banyak kenangan yang membekas. Walau, pada akhirnya dia harus pergi demi mencari jam bermain reguler. Andai bertahan, Hakimi masih sulit menggeser Dani Carvajal di posisi bek kanan.
Hakimi pun tak pergi begitu saja. Dia mencurahkan pesan perpisahannya melalui media sosial Instagram.
"Saya tak pernah membayangkan momen ini akan datang. Ini bukanlah perpisahan karena Anda tak bisa mengucapkan selamat tinggal pada rumah Anda," tulis Hakimi di akun Instagram pribadinya dikutip Marca.
"Anda bisa pindah, tapi tempat itu akan selalu jadi rumah buatmu, tempat merasakan kebahagiaan yang mengajarkan nilai-nilai untuk membantumu tumbuh. Real Madrid telah jadi rumah saya, di mana saya tumbuh dewasa dan menjadi pribadi seperti saya sekarang," lanjutnya.
Bagi pemain 21 tahun, Madrid menjadi klub yang tak terlupakan. Meski hanya mencatatkan 17 penampilan bersama tim senior, tapi Los Blancos sudah sangat melekat dalam hatinya.
"Di Real Madrid, mereka tak hanya mencetak atlet. Saya tiba di Valdebebas saat masih berusia enam tahun dan tak bisa membayangkan bagaimana senangnya saya berada di sana," ungkap Hakimi.
"Jadi, terima kasih pada semua karyawan di klub, seluruh pelatih dan rekan setim, yang kebanyakannya adalah teman dalam arti sebenarnya. Saya juga berterima kasih pada fans Madrid yang selalu mendukung saya dan tim. Sekarang, saya akan jadi bagian dari mereka," tutur dia.
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.
