Gara-gara Pilihan Kepala Desa, Arema Harus Mengungsi

Striker Arema, Ricky Kayame, di sesi latihan Arema FC
Sumber :
  • VIVA / Lucky Aditya Ramadhan

VIVA – Digelarnya Pemilihan Kepala Desa serentak 2019, membuat Arema FC terusir dari Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Arema terpaksa mengungsi ke Stadion Gajayana karena konsentrasi aparat keamanan yang berpindah.

Keluar dari Zona Degradasi, Arema FC Fokus Tatap 2 Laga Sisa

Pilkades bakal digelar pada Minggu 30 Juni 2019. Sedangkan, satu hari sebelumnya, Arema harus berlaga melawan TIRA-Persikabo sebagai tuan rumah. Kondisi ini membuat Arema harus bergeser ke Gajayana karena alasan keamanan.

"Setelah komunikasi dengan Kapolres Malang, memang tugas pengamanan lebih berat ke Pilkades ketimbang Pemilu kemarin. Karena, terfokus ke sana, kebetulan Malang juga kabupaten terluas di Jawa Timur, kami memahaminya," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, Selasa, 18 Juni 2019.

Hasil Liga 1: Kejutan Arema di Markas Borneo FC, Persija Tahan Imbang Barito Putera

Bukan cuma laga melawan TIRA-Persikabo. Laga Arema kontra Persipura Jayapura pada 4 Juli 2019, harus digelar di Gajayana.

Meski digelar usai Pilkades, namun manajemen Arema punya pertimbangan lain agar laga tersebut juga dimainkan di Gajayana.

Sudah Juara Regular Series, Borneo FC Tetap Ingin Taklukkan Arema FC

"Kalau kami pindahkan alat-alat lagi, seperti LED, ke Kanjuruhan, biayanya juga tinggi. Maka dari itu, laga lawan Persipura juga pindah karena main sore hari," jelas Ruddy.

Ruddy mengatakan rencana pindah kandang sudah dikoordinasikan dengan Unit Pelaksana Teknis Stadion Gajayana, Malang. Selain itu, dia sudah melakukan koordinasi secara lisan dengan PT Liga Indonesia Baru terkait perubahan venue laga kandang.

"Sudah komunikasi dengan UPT Stadion Gajayana dan sudah pengajuan ke PT Liga. Secara lisan sudah, Liga pun pasti senang ketimbang ditunda," tutur Ruddy. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya