- Twitter/LechiaGdanskSA
VIVA – Gelandang Lechia Gdanks asal Indonesia, Egy Maulana Vikri, baru-baru ini membeberkan cerita yang membuat panik. Sebab, dia mengatakan jika hampir ditangkap polisi.
Kisah itu diungkapkannya ketika melakukan bincang-bincang lewat Instagram bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Minggu 10 Mei 2020. Dia hampir ditangkap akibat dianggap melanggar aturan lockdown yang diterapkan Pemerintah Polandia.
Jadi, meski sedang menjalani karantina wilayah, Lechia Gdanks tetap memberikan latihan mandiri yang harus dijalani tiap pemain. Egy kala itu ingin melakukan latihan lari dan memilih untuk keluar rumah.
Ternyata, dia "tertangkap" oleh pihak Kepolisian setempat. Beruntung, dia hanya diberikan peringatan.
"Waktu itu, ketika sedang lockdown tapi kami tetap diberikan latihan masing-masing. Saya mendapat latihan lari. Saat itu, kondisi kota sangat sepi tidak ada orang, tidak ada aktivitas, karena memang lagi lockdown," kata Egy.
"Kemudian, saya bertemu dengan polisi dan hampir ditangkap. Mereka bilang 'kalau kamu lari lagi di sini akan saya tangkap'. Jadi, karena memang lagi lockdown jadi polisi bisa tangkap," lanjutnya.
Usai kejadian tersebut, pemain 19 tahun ini mengaku enggan latihan di luar lagi dan hanya melakukannya di dalam rumah.
Meski begitu, dia merasakan betul manfaat dari ketegasan yang dilakukan pemerintah setempat. Hasilnya, penyebaran virusnya pun lambat dan kini kondisi sudah kembali normal.
"Sekarang semuanya sudah normal, tidak ada lockdown dan sudah menjalani aktivitas kembali. Hanya saja masih memakai masker," ungkapnya.
Kondisi yang berangsur normal membuat kompetisi Ekstraklasa atau kasta tertinggi Liga Polandia bakal kembali bergulir pada 29 Mei mendatang. Latihan yang dijalani oleh Egy sebagai salah satu usahanya agar fisik tidak menurun jauh saat kompetisi kembali dilangsungkan.
