Saking Kerasnya Berteriak 'Gol', Paru-paru Pemuda Ini Rusak

Ilustrasi Paru-paru
Sumber :
  • U-Report
VIVA.co.id
Di Manchester, Pogba Diperlakukan Layaknya Raja
- Sebuah situasi yang normal jika seorang pecinta sepakbola berteriak ketika tim kesayangannya menjebol gawang lawan. Tapi, apa yang terjadi di China ini sungguh di luar dugaan.

Masuk Polisi, 2 Penyerang Muda Tinggalkan PSM
Dilansir The Sun, seorang pemuda bernama Luo menyaksikan tim kesayangannya, Chongqin Lifan, bertanding melawan Shijiazhuang Ever Bright dalam sebuah pertandingan di Chinese Super League.

Saat Laga Testimoni, Rumah Rooney Disatroni Maling
Semua terlihat normal sampai laga yang dihelat di Chongqing Olympic Center. Tim kesayangan Luo, sukses memimpin pertandingan saat pertandingan baru berjalan tujuh menit lewat eksekusi penalti.

Merayakan datangnya gol, Luo pun berteriak 'goooool' bersama pendukung lain. Petaka pun terjadi. Saling kerasnya Luo berteriak, paru-parunya mengalami gangguan.

Luo tak mengira hal seserius ini akan terjadi. Di 10 menit pertama, Luo masih berasa normal. Sampai pada akhirnya, dia merasakan nyeri di bagian punggung dan tidak dapat berhenti batuk. Luo pun dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Setelah menerima pemeriksaan media, dokter yang menangani Luo mendiagnosa Luo mengalami pneumothorax, yakni penimbunan udara pada dinding tipis di antara paru-paru dan rongga dada.

Tekanan dari udara yang menumpuk tersebut dapat memicu pengempisan paru-paru hingga kolaps. Sebagai penanganan, dilakukanlah operasi darurat untuk Luo.

Untuk informasi, laki-laki yang bertubuh tinggi dan kurus, paling berisiko terkena pneumothorax jenis ini. Pneumothorax enam kali lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan, dan biasanya terjadi pada berusia 20-an atau 30-an.

Dalam sebagian besar kasus paru-paru, hanya satu bagian terpengaruh pada suatu waktu, meskipun sangat jarang keduanya.

Ada laporan dari olahragawan seperti atlet angkat besi, pneumothorax terjadi di kedua bagian pada waktu yang sama. Orang-orang yang merokok berada pada risiko yang lebih besar. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya