- VIVA.co.id/Siti Sarifah Alia
VIVA – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengingatkan kembali pada masyarakat agar segera melakukan registrasi kartu SIM prabayarnya. Sebab batas akhir registrasi adalah 28 Februari 2018. Artinya kurang dari dua pekan lagi.
Registrasi yang dimaksud adalah dengan menyertakan nomor kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP). Registrasi menurut Kominfo penting, karena untuk keamanan dan kenyamanan pelanggan. Termasuk meminimalisasi penipuan dan tindakan kejahatan, serta memudahkan pelacakan HP yang hilang.
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramli, sampai dengan Sabtu 17 Februari 2018, pihak yang telah melakukan registrasi sudah lebih dari 226 juta pelanggan.
"Tepatnya sejumlah 226.444.899 kartu nomor pelanggan pada pagi hari tadi. Angka ini menunjukkan jumlah nyata pelanggan aktif saat ini yang telah teregistrasi dan tervalidasi melalui sistem database kependudukan Ditjen Dukcapil," kata Ahmad M. Ramli dalam keterangan resminya.
Masyarakat kata Ramli, juga diimbau segera melakukan registrasi ulang tidak menunggu batas akhir 28 Februari 2018. "Karena pada saat itu akan terjadi traffic tinggi luar biasa yang dapat menyebabkan gagal registrasi."
Sementara itu Menkominfo dalam satu kesempatan menyampaikan registrasi kartu SIM prabayar juga dilakukan demi efisiensi industri telekomunikasi. Operator tentunya akan berhemat Rp2,5 triliun.
Sebab dengan mekanisme ini, kebiasaan masyarakat beli kartu perdana sekali pakai akan berangsur-angsur berkurang. Dengan demikian, operator tak perlu belanja kartu SIM secara berlebihan.
Menkominfo Budi Arie Bersiap Ngantor di IKN Juli 2024
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
