Studi : Belajar Bahasa Asing saat Tidur Pertajam Ingatan

Ilustrasi wanita tidur
Sumber :
  • iStock
VIVAnews - Peneliti psikologi Swiss mengungkapkan bahwa mendengarkan bahasa asing saat tidur dapat mempertajam pendalaman pada bahasa asing tersebut. 
Pemain MU yang Tak Diinginkan Jose Mourinho Masih Ada Sampai Sekarang

Melansir Wired.co.uk, Selasa 1 Juli 2014, dalam studi, peneliti meminta 60 mahasiswa yang berbicara dengan bahasa Jerman untuk duduk dan mempelajari serangkaian kata Belanda untuk pertama kalinya. Mahasiswa itu diminta membaca bahasa asing sekitar pukul 10.00 malam. 
Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

Selanjutnya, peneliti meminta setengah mahasiswa untuk tidur. Saat terlelap, kata-kata asing tetap diputar ulang.
TNI AL Bekuk Penyelundup Kristal Haram dari Malaysia Senilai 19 Miliar di Pulau Siondo

Sementara itu, setengah mahasiswa lainnya tetap diminta belajar bahasa asing, dengan kondisi tetap terjaga. Dua jam kemudian, kelompok mahasiswa yang diminta tidur dibangunkan.

Selanjutnya, saat diuji, kelompok mahasiswa sempat tertidur ternyata dapat mengingat terjemahan bahasa lebih baik dibandingkan kelompok mahasiswa yang tetap terjaga. 

Padahal, kelompok yang terjaga diberikan pemutaran berulang-ulang bahasa Belanda. 

"Jadi, isyarat verbal gagal meningkatkan memori selama bangun aktif dan pasif," tulis peneliti. 

Dalam rekaman aktivitas elektrik di sepanjang kulit kepala atau Elektroensefalografi (EEG) pada kelompok mahasiswa yang tidur menunjukkan peningkatan aktivitas pada wilayah parietal lobe. Wilayah itu merupakan bagian penting dari otak dalam proses bahasa.

"Metode kami mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diadopsi oleh siapapun," jelas Björn Rasch, pakar biopsikologis Swiss National Science Foundation (SNSF). 

Kendati stusi ini berhasil menunjukkan kemampuan balajar bahasa saat tidur, namun metode ini masih perlu diuji kembali untuk memantapkan hasil. 

Studi lain yang dilakukan Northwestern University, Illionis pada 2009 juga menguatkan kemampuan otak saat tidur. Studi universitas ini menguji sekelompok sukarelawan yang diajarkan mengasosiasikan kenangan melalui suara. Ketika suara tersebut dimainkan kembali pada sukarelawan saat malam hari, saat sularelawan terlelap.

Kemudian pada studi pada 2012, ahli neurobilogis Weizmann Institute of Science, Israel menemukan kondisi tidur bisa berpengaruh positif saat mengajarkan orang dalam mengasosiasikan bau dengan suara, dengan sukarelawan tidur. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya