Sumber :
- www.9to5google.com
VIVAnews - Kacamata pintar besutan Google sudah banyak dipakai untuk mendukung aktivitas berbagai profesi. Sebelumnya dokter bedah menggunakan kacamata untuk membantu proses operasi.
Kini, giliran polisi Dubai yang tengah merencanakan penggunaan Google Glass untuk membantu membekuk penjahat. Hal ini disampaikan oleh juru bicara kepolisian Dubai, melansir Reuters, Jumat 3 Oktober 2014.
Jubir tersebut mengonfirmasi laporan yang berkembang pada koran harian Dubai bahwa nantinya, Google Glass akan dilengkapi dengan perangkat lunak yang mampu menghubungkan antara Google Glass dan database Daftar Pencarian Orang (DPO). Perangkat lunak itu dibuat secara mandiri oleh penegak hukum dubai.
Google Glass nantinya mampu mengenali target penjahat berbasis gambar wajah. Perangkat wearable itu juga akan memberikan peringatan ke polisi yang menggunakan perangkat itu.
Jubir menambahkan, selain digunakan untuk memburu penjahat, dalam tahap pertama Google Glass juga akan dipakai dalam tahap pertama memerangi pelanggaran lalu lintas dan melacak kendaraan yang diduga terlibat dalam pelanggaran otomotif. Selanjutnya, pada tahap kedua, Google Glass akan dipakai oleh para detektif di wilayah yang terkenal kaya minyak itu.
Keputusan polisi Dubai untuk menggunakan Google Glass sejalan dengan tekad pemerintah Uni Emirat Arab di Teluk Arab, untuk tak banyak mengeluarkan biaya dalam mempersenjatai polisi.
Pada tahun lalu, Polisi Dubai mendapatkan mobil mewah Lamborghini sehaga US$400 ribu sekitar Rp4,87 miliar, dari pemerintah Dubai. Wakil Kepala Kepolisian Dubai mengatakan kendaraan itu digunakan untuk memantau wisata utama Dubai. Lamborghini juga diklaim mewakili citra ibukota negara Teluk Arab itu.
Google Glass sudah mulai digunakan perorangan di Amerika Serikat sejak Mei lalu. Google Glass dibanderol US$1500 sekitar Rp18,3 juta.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jubir menambahkan, selain digunakan untuk memburu penjahat, dalam tahap pertama Google Glass juga akan dipakai dalam tahap pertama memerangi pelanggaran lalu lintas dan melacak kendaraan yang diduga terlibat dalam pelanggaran otomotif. Selanjutnya, pada tahap kedua, Google Glass akan dipakai oleh para detektif di wilayah yang terkenal kaya minyak itu.
