Misteri Hot Spot Metana di Amerika Bikin NASA Penasaran

Peta menara ponsel gadungan di AS
Sumber :
  • facebook.com/ESDCryptophone
VIVA.co.id
Teknologi Baru NASA Ini Cepat Deteksi Kebakaran Hutan
- Badan Antariksa Nasional AS (NASA) masih bingung dengan penampakan misterius di area Four Corners, barat daya Amerika Serikat.

Jangkau Nasabah Pedesaan, BRI Akan Luncurkan Satelit

Dari pencitraan satelit Badan Antariksa Eropa (ESA) di antariksa, wilayah ini menunjukkan keanehan. Pada Oktober tahun lalu, ESA menemukan ada 'hot spot' metana yang 'menyala' dari daerah ini.

Metana merupakan hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas. Metana murni tak berbau, tak berwarna, tak beracun dan tak korosif.

Namun hingga kini, peneliti antariksa dunia belum bisa menguak dibalik misteri tersebut.

Dikutip dari Live Science, Senin 13 April 2015, fenomena aneh itu kian menarik peneliti. Sebab tercatat jumlah metana yang ada di area itu kian besar. Kini catatan menunjukkan, metana setara dengan 10 persen emisi metana dari gas alami di seluruh wilayah AS.

Meski belum berhasil menguak fenomena itu, peneliti tak putus asa. Mereka dijadwalkan akan menerbangkan pesawat Twin Otter di atas Four Corner, yang merupakan wilayah perbatasan antara Colorado, Mew Mexico, Utah dan Arizona.

Jet Propulsion Laboratory NASA mengatakan pesawat akan membawa dua instrumen khusus untuk mendeteksi, memetakan dan mengukur emisi metana secara rinci.

Dengan dua instrumen yang dimaksud, NASA berharap akan tercipta pengukuran metana pada tiap ketinggian di wilayah itu.

Peneliti juga mengukur emisi metana di wilayah itu selama beberapa bulan, untuk mengetahui apakah tingkat metana berdampak pada kondisi cuaca.

"Dengan sumber daya di darat dan udara, kami punya peluang untuk menguak misteri Four Corners," ujar Christian Frankenberg, peneliti Jet Propulsion Laboratory NASA.

Alien Ciptakan Swastika di Kazakhstan?

Hot spot metana (titik merah) di Four Corners di AS

Sejauh ini spekulasi yang berkembang soal munculnya metana aneh di wilayah itu cukup beragam. Satu spekulasi menyebutkan munculnya gas itu mungkin berasal dari esktraksi gas, pertambangan batubara di wilayah itu. Versi NASA yang lain, munculnya metana itu adalah alami akibat rembesan gas.

NASA mengatakan, jika metana itu  buatan manusia, maka penelitian beberapa bulan ke depan NASA, akan membantu pengurangan emisi metana.

"Jika kita dapat memverifikasi metana itu dan mengidentifikasi sumbernya, pengambil keputusan akan punya informasi penting untuk tindakan yang mereka pertimbangkan," ujar Gabrielle Petron, ilmuwan CIRES.

Upaya untuk mebuak metana di area tersebut juga melibatkan Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences (CIRES), Colorado; the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan the University of Michigan, Ann Arbor.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya