Mengenal Si Loreng, Penjaga Daerah Perbatasan RI

pesawat tanpa awak di perbatasan
Sumber :
  • dokumen pribadi

VIVA.co.id - Indonesia Maritime Institute (IMI) sedang menyiapkan Pesawat Terbang Tanpa Awak (UAV) type flyingboat yang diberi nama OS-Wifanusa. Pesawat itu disiapkan khusus untuk pengawasan wilayah perbatasan RI, baik darat maupun laut.

Direktur Eksekutif IMI sekaligus inisator, Dr Y Paonganan, mengatakan UAV tersebut didesain agar memudahkan pengoperasian di wilayah perbatasan ‎yang kondisinya relatif sulit jika menggunakan jenis UAV fix wing yang butuh landasan lebih dari 200 meter.

Kasus Izin Terbang Airfast, Polisi Masih Kumpulkan Bukti

"UAV OS-Wifanusa didesain mampu lepas landas baik di sungai, danau, laut maupun daratan," kata Paonganan melalui pernyataan tertulis kepada VIVA.co.id, Sabtu 2 Mei 2015.

Ongen, biasa dia disapa, menjelaskan untuk lepas landas di air (sungai, danau dan laut) UAV ini hanya butuh panjang landasan 50 meter untuk lepas landas, sementara di darat hanya butuh 30 meter pada tanah rata untuk bisa lepas landas. 

"Ketinggian jelajah minimum 300 meter dan maksimum 5000 meter dengan durasi terbang bisa mencapai 5 jam," katanya.

Doktor lulusan IPB ini menegaskan jika UAV system tersebut dirancang sendiri oleh tim.

"Memiliki kemampuan kontrol kendali terbang sejauh 100 km untuk ketinggian terbang 300 meter dan semakin tinggi akan semakin jauh jangkauannya," tegasnya.

Tidak hanya itu, Ongen mengjelaskan lebih detail jika UAV ini dilengkapi dengan Mobile Ground Control Station‎ (MGCS) dilengkapi antena helical setinggi 6 meter dan monitor control sistem untuk memonitor UAV selama penerbangan. Kemampuan sistem untuk menerima real time video dalam jangkauan 100 km pada ketinggian 300 meter dan semakin tinggi jelajahnya semakin jauh jangkauan menerima real time video.

Produsen Pesawat Ini Bakal PHK 7.000 Karyawan

"UAV ini juga akan dilengkapi LIDAR system untuk keperluan foto udara dan pemetaan," terangnya.

Lanjutnya, desain pesawat ini sampai proses produksi, system UAV, landing gear system dan propeller adalah buatan‎ anak bangsa yang tergabung di Indonesia Maritime Institute (IMI).

"Kecuali beberapa komponen elektronik dan mesin yang masih kita impor dan direncanakan akan kami buat sendiri," tandas Ongen. (ren)

TNI Pamer Pesawat Tanpa Awak Karya Anak Bangsa
Pesawat baru Lion Air.

Rogoh Ratusan Miliar, Lion Grup Datangkan Pesawat ATR Baru

Pesawat ini merupakan pesawat yang ke 60.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2016