e-Hub, Cara Tarik Minat Pemuda RI di Bidang Sains

Bandung Techno Park
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus

VIVA.co.id - Guna membangkitkan pemuda dan pemudi Indonesia atas bidang sains serta mewujudkan kedaulatan teknologi nasional, tim Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB), meluncurkan pusat teknologi e-Hub.

Menko PMK Sentil Pembangunan 100 Taman Sains dan Tekno

Pusat teknologi itu didirikan oleh organisasi yang diketuai Poempida Hidayatulloh untuk memfasilitasi pengembangan dalam bidang sains.

"Kami ingin memperkenalkan satu hal yang kami namai sebagai sains e-Hub. Di situ, kami akan memperkenalkan, membuat satu tempat di mana masyarakat bisa mengenali sains dalam bentuk yang menghibur. Sehingga, imajinasi tentang sains rumit tidak ada lagi di masyarakat," ujar Poempida dalam keterangan tertulis, Sabtu 9 Mei 2015.

Nantinya, kata Poempida, wadah teknologi itu akan berkembang dan menampung semua inovasi masyarakat di bidang teknologi. Terutama generasi muda yang masih idealis dan sangat inovatif dalam berkarya.

Poempida menerangkan kedaulatan tersebut adalah faktor pembanding penting bagi suatu negara.

"Nah, lewat e-Hub ini diharapkan bisa menarik masyarakat awam untuk mengenal teknologi, sehingga tidak hanya menjadi konsumen," kata politikus Partai Golkar itu.

Ke depan, jika masyarakat sudah 'melek', maka teknologi akan menjadi akrab, tidak hanya untuk digunakan, tapi juga menghasilkan kemandirian teknologi di Indonesia.

Poempida meyakini hal itu berdampak sangat signifikan dalam perkembangan nasional. Contohnya, negara akan menciptakan banyak lapangan kerja dari sektor industri ini.

Diungkapkannya, tahapan awal dengan membuat science e-Hub atau pusat science. Pada wadah ini, masyarakat nantinya bisa melihat karya produk bangsa. Kedua, lanjutnya, basis-basis sains. Menurut Poempida, agar generasi muda bisa mempelajari dengan menyenangkan.

"Kami ingin menarik generasi muda ke depan untuk itu. Nah, Ikatan Alumni ITB harus bisa jadi kaca pembesar daripada produk baru nasional ataupun alih teknologi," ujar Poempida.

Menurut Poempida, sampai seumur apa pun, alih teknologi tidak bisa ditransfer dengan sendirinya. Alih teknologi, kata dia, harus direbut, harus diperjuangkan, dan terkadang harus dicuri.

"Bagaimanapun juga, ITB suatu institusi terkuat, mempunyai brand sebagai pencipta," kata dia.

Lebih lanjut, katanya, misi Ikatan Alumni ITB ini, memperkenalkan konsep pusat sains yang dikembangkan secara swadaya, yang seharusnya diinisiasi oleh pemerintah.

Dalam pusat sains itu, juga terdapat ruang berinteraksi berdasarkan sains. Ada kafe, toy store yang berbau sains, serta kantor Ikatan Alumni ITB sebagai manajemennya, dan kantor inkubasi untuk gagasan teknologi.

"Visi misi kita di sini membuat pemberdayaan di mana teknologi harus bisa bersinergi dengan bisnis. Itu jalan keluar dari kedaulatan teknologi ini," kata Poempida. (ase)

Menristek Berguru pada Habibie sebelum Gelar Harteknas

Disentil Menko Puan, Nasir: Taman Sains Akan Dikaji Ulang

Sudah ada 67 taman sains dan teknologi yang sedang dibangun.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2015