Ini Peringkat Indonesia dalam Strategi Perubahan Iklim

Konferensi Perubahan Iklim 2015
Sumber :
  • REUTERS/Philippe Wojazer

VIVA.co.id - Konferensi Perubahan Iklim atau COP 21 di Paris, Prancis telah berlangsung. Selain membahas strategi negara dunia untuk mencari solusi perubahan iklim, forum tersebut juga menghasilkan peringkat komitmen negara dalam memerangi pemanasan global.

Dikutip dari Daily Mail, Rabu 9 Desember 2015, peringkat negara-negara dunia itu ada dalam Climate Change Performance Index 2016 (CCPI). Peringkat pada bagian atas menunjukkan negara yang dianggap berhasil menerapkan strategi menanggulangi pemanasan global.

Atasi Krisis Energi Harus dengan Kerja Lintas Sektoral

Sementara itu, peringkat bagian bawah menunjukkan komitmen negara yang kecil atas pengurangan masalah iklim global tersebut.

CCPI mengukur tingkat emisi per kapita serta penggunaan energi terbarukan yang digunakan sebuah negara sampai kebijakan tentang perubahan iklim yang dikeluarkan sebuah negara.

Menariknya dari daftar peringkat tersebut, peringkat satu sampai ketiga kosong. Hal ini menunjukkan sejauh ini tak ada negara yang dianggap telah melakukan langkah yang cukup untuk mencegah bahaya perubahan iklim.

Negara yang paling dianggap berhasil dalam menanggulangi perubahan iklim yaitu Denmark, yang berada di peringkat keempat. Denmark mendapatkan skor 71,19.

Di belakang Denmark ada Inggris Raya dengan skor (70,13), selanjutnya Swedia (69,91), Belgia (68.73), dan Prancis (65,97).

Menurut laporan The Guardian, Inggris naik satu peringkat karena negeri Ratu Elizabeth itu ekspansif dalam pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan rencana untuk menghapus stasiun pembangkit berbasis pembakaran batu bara secara bertahap.

"Negara Uni Eropa masih pada peringkat tinggi, itu berkat pembangunan kebijakan iklim awal mereka," kata Direktur Jaringan Aksi Iklim (CAN) Eropa, Wendel Trio.

Namun, Trio mengatakan, negara Uni Eropa bisa saja posisinya melorot. Sebab, sejauh ini ada negara Eropa yang masih menyumbangkan emisi besar.

Misalnya Jerman, yang mana dalam peringkat tersebut berada di posisi 22. Belum lagi negara Eropa lainnya yang ada di posisi tengah dan bawah.

Negara besar lain yang posisinya di papan bawah yaitu Amerika Serikat yang menempati posisi 34 dan China di posisi 47. Keduanya bersama Jerman dalam peringkat tersebut diposisikan sebagai negara "miskin" dalam strategi penanggulangan perubahan iklim.

Sementara itu, Indonesia berada di peringkat 24 dengan skor 58,21 mengungguli India yang berada di peringkat di bawahnya dengan skor (58,19).

Dalam peringkat tersebut, posisi lima terbuncit ditempati oleh Arab Saudi dengan skor (21.08), Kazakhstan (32,97), Australia (36,56), Jepang (37,23), dan Korea Selatan (37,64).

Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016