Air Minum Bekas Limbah BPPT Lebih Baik dari Produk Kemasan

Air Minum Kemasan.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id –  Peneliti utama Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Nusa Idaman Said mengatakan kemampuan teknologi yang ditemukan oleh tim Air bersih dan Sanitasi BPPT mampu mengalahkan kualitas air mineral dalam kemasan terkenal, yakni Aqua.
 
Ia menjelaskan, teknologi penyaringan atau air terkena limbah yang mereka gunakan yakni Biofilter, Ultrafilter dan siap diminum dengan teknologi Reverse Osmosis (RO). Teknologi penyaring BPPT itu memiliki nilai Total Dissolved Solids (TDS) dibawah dua puluh. TDS merupakan tingkat kandungan zat anorganik dan organik yang terlarut dalam air. Sementara zat terlarut tersebut ada yang tidak diinginkan keberadaannya dalam air, seperti besi, nitrat dan lainnya.
 
“Aqua TDS-nya 80 sampai dengan seratus. Kita di bawah 20,” tuturnya. 

Mal di Makassar Tutup Sementara Gara-gara Kemarau Panjang hingga Krisis Air

Tim Air Bersih dan Sanitasi BPPT, telah mengembangkan teknologi olah air tercemar ini sejak tahun 2000 hingga sekarang. Sederhananya jika air tercemar diolah menjadi air bersih hanya digunakan untuk mandi dan mencuci maka cukup disaring dengan teknologi Biofilter. Teknologi ini mengolah air tercemar menggunakan mikroba.
 
Jika untuk keperluan konsumsi, maka penyaringan dilanjutkan dengan teknologi Ultrafilter. Panyaringan Ultrafilter menggunakan membran dengan kecil lubang 0,01 mikron. Kemudian, untuk air minum siap saji baru menggunakan teknologi RO, dengan penyaringan membran 0,001 mikron.

Krisis air bersih terjadi di wilayah Jabodetabek.

Miris 28 Juta Masyarakat Indonesia Masih Sulit Akses Air Bersih

Kualitas air di Indonesia masih dalam status yang mengkhawatirkan, dengan Indeks Kualitas Air hanya menempati 53,88 poin pada 2022, hingga sulit akses air bersih.

img_title
VIVA.co.id
9 Desember 2023