- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Kementerian Pertahanan telah memesan dua unit Unmanned Aerial Vehicle (UAV) tipe amfibi kepada PT Trimitra Wisesa Abadi.yang memiliki nama OS Wifanusa ini direncanakan untuk menjadi Indonesia untuk memantau wilayah terluar.
Yosa Rosario, Electrical dan Programmer System PT Trimitra Wisesa Abadi, mengatakan dua unit drone amfibi itu akan rampung uji cobanya pada Mei ini dan akan diserahterimakan antara perusahaan sebagai produksi dengan Kementerian Pertahanan sebagai pemesan.
"Kita melakukan riset sekitar dua tahunan hingga proses pembuatan yang dipesan oleh Kemenhan. Rencana Mei ini selesai uji cobanya. Kita akan serah terima bulan Juni dengan dua unit UAV kepada Kemenhan," ujar Yosa ditemui VIVA.co.id di Topad Mabes AD, Jalan Kali Baru Timur, Jakarta, Selasa 26 April 2016.
Pada kesempatan yang sama, Anca Auliansya dari Manajemen Produksi dan Pelatihan PT Trimitra Wisesa Abadi, mengatakan pemesanan UAV yang bisa lepas landas dan mendarat di darat ataupun air, seperti sungai, danau, hingga laut ini dilengkapi tiga buah kamera dengan masing-masing sama mengusung resolusi 80 Megapiksel.
"Kamera pertama untuk merekam video, kamera untuk pemetaan, dan kamera satu lagi digunakan sebagai alat tracking. UAV ini digunakan untuk memantau wilayah perbatasan dan wilayah terluar Indonesia yang sebagian besar merupakan laut. Kita berkomitmen untuk membimbing selama setahun untuk pengoperasiannya UAV ini, bagaimana selanjutnya itu di luar tanggung jawab kami," jelas dia.
Wifanusa juga memiliki kemampuan sistem kontrol jarak jauh mencapai 100 kilometer untuk menerima data yang direkam secara real time atau bisa streaming video. Sistem pada UAV ini juga mempunyai kekuatan berupa terbang secara auto yang dilengkapi dengan sistem navigasi dan telemetri yang akurat.
"Wifanusa punya keunggulan lainnya untuk melaksanakan operasi pengawasan (surveillance) dan melakukan foto udara (remote sensing) untuk keperluan pemetaan," ucapnya.
Israel-Iran Memanas, Erick Sebut Kontrak BUMN Pertahanan Naik
Situasi geopolitik saat ini tengah memanas, khususnya konflik di Timur Tengah antara Israel-Iran. Konflik ini pun disebut akan memberikan dampak terhadap BUMN di sektor p
