Terungkap, Misteri Gagalnya Schiaparelli di Planet Mars

Ilustrasi pesawat pendarat Schiaparelli mendarat di Planet Mars
Sumber :
  • www.exploration.esa.int

VIVA.co.id – Teka-teki penyebab gagalnya misi pesawat antariksa Schiaparelli mulai terkuak. Schiaparelli yang diluncurkan Badan Antariksa Eropa (ESA), salah melakukan langkah dalam pendaratan menuju ke permukaan Mars.

Badan Antariksa Eropa Buka Lowongan untuk Dikurung di Kamar Mandi
ESA menyebutkan, masalah utama gagalnya Schiaparelli, karena kegagalan sensor ketika membuka parasut saat akan mendarat di Mars. Padahal, jarak ketinggian Schiaparelli saat itu masih dalam batas ketinggian dua mil dari permukaan Mars.
 
NASA Buka Lowongan dengan Gaji Rp200 Jutaan, Kerjanya Cuma Tidur
Dikutip dari The Independent, Jumat 25 November 2016, ESA mengatakan komputasi yang digunakan salah mengenali dalam mengukur seberapa ketinggian dan seberapa cepat wahana antariksa tersebut saat memasuki atmosfer Mars.
 
Temuan Penting, Ada Bahan Kehidupan di Planet Mars
"Dalam sistem navigasi, informasi ketinggian yang dihasilkan keliru, sehingga memicu pelepasan parasut secara prematur (terlalu cepat dibuka) yang membuat Schiaparelli melakukan pengereman," ujar ESA dalam laporannya.
 
Hal tersebut membuat Schiaparelli kehilangan kendali dan berputar-putar yang kemudian terhempas di permukaan Planet Merah. Sejatinya, saat membuka parasut, pesawat antariksa harus dalam keadaan memperlambat, tapi Schiaparelli sedang melesat dengan kecepatan 1.730 kilometer per jam.
 
Dikabarkan, ESA takkan melanjutkkan kembali investagasi Schiaparelli. Mereka lebih fokus terhadap misi ExoMars yang akan direncanakan dapat diluncurkan  2020 nanti.
 
ESA yang berbasis di Paris ini, mempunyai sekitar 22 negara anggota. ExoMars akan menjadi pembuktian selanjutnya yang dijalankan ESA untuk mencari kehidupan di luar Bumi, yaitu di Mars. Dan, kegagalan dari Schiaparelli ini akan menjadi pengalaman ESA untuk tak mengulangi kesalahan kembali.
 
"Kami akan belajar banyak dari Schiaparelli," ucap David Parker selaku yang mengawasi program eksplorasi luar angkasa untuk ESA.
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya