Terungkap, Nenek Moyang Iguana Hidup pada Zaman Dinosaurus

Ilustrasi wujud nenek moyang kadal yang hidup di zaman dinosaurus
Sumber :
  • ww.dailymail.co.uk/Misaki Ouchida

VIVA.co.id – Ahli paleontologi University of Washington dan Burke Museum of Natural History & Culture, Amerika Serikat menemukan dua fosil lengkap leluhur iguana di Egg Montain, Montana, Amerika Serikat. Diyakini, spesies kuno kadal yang telah punah ini hidup pada zaman dinosaurus, yakni 75 juta tahun yang lalu.
 
Dua fosil tersebut kini di bawa ke Museum Burke untuk diteliti lebih lanjut. Kesimpulan sementara, berdasarkan anatomi fosilnya, nenek moyang iguana itu merupakan kerabat jauh dari keluarga kadal modern.
 
Dilansir Daily Mail, Rabu 25 Januari 2017, iguana yang hidup semasa periode Creataceous ini dinamai Magnuviator ovimonsensis, yang berarti penjelajah perkasa dari Egg Mountain. 
 
David DeMar, salah satu peneliti dari Musuem Burke yang menjalankan studi fosil iguana itu mengatakan, kemungkinan ukuran tubuh Magnuviator jauh berbeda dari spesies iguana modern terkait dengan cara mereka untuk mendapatkan makanan. Nenek moyang kadal itu menurut peneliti, memakan tanaman yang cukup tinggi.
 
Greg Wilson, kurator paleontologi di Museum Burke mengatakan, Egg Montana merupakan lokasi yang banyak ditemukan fosil-fosil hewan yang hidup pada periode Creataceous. Jika digali lebih dalam lagi mungkin akan ditemukan fosil dinosaurus karnivora dan herbivora.

Begini Penampakan Beruang Hasil Perkawinan Silang Antarspesies

Ahli mengatakan temuan fosil tersebut sangat berharga bagi pemahaman evolusi spesies kadal, sebab fosil itu mampu mengisi kesenjangan besar dalam pemahaman spesies tersebut. 

"Penemuan Magnuviator memberi kan kami kilasan langka jenis asal usul kadal yang ada sebelum kepunahan dinosaurus," ujar DeMar. 

Geger Penemuan Ular Spesies Baru, Kelaminnya Dua dan Nonjol Keluar
Penemuan Fosil Purbakala Utuh Gegerkan Kudus Jawa Tengah

Penemuan Fosil Purbakala Utuh Gegerkan Kudus Jawa Tengah

itus Purbakala Patiayam di Kudus, Jawa Tengah, memiliki potensi besar untuk membuka lembaran sejarah peradaban manusia. Sejumlah profesor, peneliti senior, dan ahli arkeo

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2024