Perusahaan di Belgia Ubah Karyawan Jadi Cyborg

Aplikasi absensi biometrik besutan mahasiswa ITB
Sumber :
  • VIVAnews/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id – Menjadi karyawan harus patuh dengan peraturan perusahaan. Nah, apa jadinya jika perusahaan menginginkan karyawannya berubah menjadi organisme sibernetik (cybernetic organisme/cyborg)?

Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)

Sebuah perusahaan di Belgia, ingin mengadopsi film sains fiksi yang bertema manusia robot. Para karyawannya, harus memakai sebuah mikrochip yang ditanamkan ke dalam tubuh mereka.

Dilansir melalui Daily Mail, chip tersebut akan berisi informasi personal milik karyawan. Dari perangkat kecil itu, karyawan akan memiliki akses untuk memasuki ruangan kantor, baik sistem IT perusahaan maupun kantor pusat.

Manusia Tidak akan Merasa Sakit Lagi di Masa Depan

Chip ini secara tidak langsung menggantikan fungsi kartu identitas karyawan. Ukuran chip RFID (radio-frequency identification) itu hampir sama dengan biji beras. Data informasi di dalamnya bisa ditransmisikan ke perangkat penerima lainnya yang ada dalam jarak dekat.

Tentu saja, ini menimbulkan pertanyaan dan kontroversi. Para pengamat mengkhawatirkan keamanan dan kenyamanan personal, termasuk apakah setiap gerak gerik karyawan bisa dilacak oleh perusahaan.

Trik Kelola 'Cuan' Ala Influencer & Public Figure

Chip RFID, saat ini, memang sudah banyak digunakan, khususnya pada kartu pembayaran digital keluaran bank dan penyedia jasa pembayaran lain.

Perusahaan itu bernama NewFusion, sebuah perusahaan pemasaran di Belgia. Perusahaan merogoh kocek sekitar US$106, atau Rp1,4 juta untuk menghadirkan satu chip implan itu. Karyawan harus memasukkannya ke dalam jempol, atau pun jari telunjuk.

Usut punya usut, NewFusion bukanlah perusahaan pertama yang menggunakan chip implan. Pada 2015, karyawan perusahaan di Swedia, mengaku telah menanamkan microchip ke karyawan mereka sebagai akses penggunaan perangkat kantor, membuka pintu keamanan, sampai membayar makan siang.

Bahkan, dipercaya saat ini, ada sekitar 10 ribu orang di seluruh dunia yang telah menggunakan microchip di dalam tubuh mereka. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya