- Reuters
VIVA.co.id – Ilmuwan ternama dari Inggris, yang ahli di bidang fisika dan kosmologi, Stephen Hawking ternyata menyimpan kekhawatiran pada Presiden Amerika, Donald Trump.
Hawking mengatakan, dikutip dari The Guardian, dia merasa kedatangannya tidak lagi diterima di Amerika. Hawking, yang merupakan warga negara Inggris, merasa Amerika menjadi asing sejak dipimpin Donald Trump.
"Saya ingin mengunjungi Amerika lagi dan berbicara dengan para ilmuwan di sana. Namun saya takut, saya tidak akan diterima karena Trump tidak percaya dengan sains, terutama terkait dengan kebijakan lingkungan dan global warming," kata Hawking dalam wawancara dengan Good Morning Britain.
Memang, selama ini Trump memangkas banyak budget untuk kebijakan lingkungan dan pemanasan global. Bahkan Trump juga menganggap jika sains hanya sekedar omong kosong.
"Seharusnya dia mengganti posisi Scott Pruitt dengan orang lain di Environment Protection Agency (EPA). Perubahan iklim merupakan bahaya besar yang kita hadapi dan bisa kita cegah. Perubahan iklim telah mempengaruhi Amerika dengan buruk," ujar Hawking.
Sebelumnya, saat diwawancara program televisi di ITV1, Hawking pernah mengatakan, jika Trump adalah seorang demagog, pejabat yang pandai menghasut, selalu mencari kambing hitam atas kesalahannya, seakan-akan memperjuangkan rakyat padahal untuk kekuasaan diri.
"Trump dipilih oleh mereka yang merasa terpinggirkan oleh elit pemerintahan dalam pemberontakan terhadap globalisasi. Tujuan utamanya adalah memuaskan pemilihnya.” (mus)