Smartfren Anggarkan Rp1,5 Triliun untuk Perluas Jaringan 4G

Head of Brand and Marketing Communication Smartfren, Derrick Surya (kanan).
Sumber :
  • Instagram.com/smartfrenworld

VIVA.co.id – Perusahaan telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini sebesar Rp1,5 triliun.

Menkominfo Kasih Lampu Hijau Operator Telekomunikasi untuk Merger

Head of Brand and Marketing Communication Smartfren, Derrick Surya, mengatakan, capex ini untuk meningkatkan kapasitas dan perluasan jaringan teknologi 4G yang sudah ada, dan belum akan menambah daerah jaringan baru.

Menurutnya, salah satu syarat membuka daerah jangkauan jaringan teknologi 4G yang baru apabila daerah tersebut memiliki trafik penggunaan layanan data yang potensial.

Smartfren Home RE11 Rp500 Ribu, Bisa Nyambung ke Puluhan Perangkat

Jika tidak, pihaknya hanya melakukan penguatan jaringan di 200 daerah yang sudah dijangkau jaringan teknologi 4G. "Tahun ini kami fokus memperkuat kapasitas bukan menjangkau area baru (ekspansi). Hampir semua kota besar akan kami tambah kapasitas atau biasa disebut densifikasi," kata Derrick di Yogyakarta, Selasa malam, 23 Mei 2017.

Ia juga mengakui jika alokasi capex tahun ini turun Rp200 miliar dibandingkan pada tahun lalu, atau sebesar Rp1,7 triliun. Derrick menilai jumlah tersebut sudah realistis dengan bertambahnya pelanggan 4G hingga dua kali lipat.

Kompaknya 4 Operator Telekomunikasi Indonesia

"Tahun lalu kami lebih banyak menggunakan capex untuk membangun infrastruktur seperti mobile BTS. Sekarang, modal kami alokasikan sebagian besarnya untuk perbaikan dan penguatan jaringan 4G di Pulau Jawa," ungkapnya.

Bukan tanpa alasan mengapa perusahaan berkode emiten FREN itu memusatkan perhatiannya di Jawa. Karena, 80 persen jumlah pelanggannya memang berada di sana, yang dilanjut Pulau Sumatera sebagai pengguna terbesar kedua, baru daerah-daerah lainnya.

"Pelanggan terbesar Smartfren sama dengan perusahaan telekomunikasi lainnya. Pola atau pattern-nya memang seperti itu. Jakarta, Surabaya, lalu kota-kota besar lainnya. Keinginan memperkuat jaringan karena kami satu-satunya operator yang 100 persen sinyalnya 4G," tutur Derrick. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya