Kronologi Jatuhnya Benda Langit di Sumatera Barat

Lintasan orbit sampah antariksa Longmach/Chang-Zheng 3
Sumber :
  • Lapan

VIVA.co.id – Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan, Thomas Djamaluddin angkat bicara mengenai penemuan benda asing yang jatuh dari langit Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ia menuturkan benda berbentuk seperti bola itu adalah bagian dari tabung bahan bakar roket RRT Longmach/Chang-Zheng 3.

Begini Penampakan Mengerikan Belut Besar yang Ditemukan Hidup di dalam Perut Seorang Pria

"Itu bagian tabung bahan bakar roket RRT Longmach/Chang-Zheng 3. Roket ini digunakan untuk meluncurkan satelit navigasi Beidou M1 pada 13 April 2007 lalu. Awalnya, ukuran benda ini sangat besar. Tapi saat masuk ke atmosfer Bumi, benda ini pecah. Sebagian mungkin jatuh di laut atau hutan," kepada VIVA.co.id, di Jakarta, Kamis 20 Juli 2017.

Ia pun menunjukkan gambar lintasan orbit yang terekam di laboratorium Lapan. "Ini lintasan objek menjelang jatuh. Dalam hitungan orbit, objek tersebut sudah memasuki atmosfer Sumatra Barat pada pukul 09:07 WIB," jelasnya.

Dokter Bingung Asal Muasal Benda Asing Mirip Paku di Tubuh Stevie Agnecya, Kena Santet?

Pada gambar lintasan orbit terdapat tanda plus (+). Tanda itu merupakan lokasi jatuhnya sampah antariksa sisa roket Falcon milik SpaceX pada September 2016.

Thomas membenarkan bahwa tabung bahan bakar roket RRT Longmach/Chang-Zheng 3 sempat mengalami kerusakan, sehingga keluar dari lintasan dan jatuh ke Bumi. Penyebab utamanya adalah orbit telah memasuki atmosfer padat Bumi dan berada di ketinggian 120 kilometer, sehingga tidak bisa melanjutkan orbit.

Batu Terbelah di Arab Saudi Ini Sering Disebut Ulah Alien

"Awalnya, setelah peluncuran satelit, roket tingkat 3 masih utuh mengorbit. Orbit elips, jarak terjauh 22.000 kilometer, terdekat 200 kilometer. Karena hambatan atmosfer, orbitnya makin rendah. Setelah 10 tahun, orbitnya memasuki atmosfer padat sekitar ketinggian 120 kilometer, sehingga tidak bisa melanjutkan orbit dan akhirnya jatuh," paparnya.

Sedangkan satelit navigasi Beidou M1 masih berada di posisi aman dan tidak ikut jatuh, karena letaknya terpisah dengan roket. "Tidak (jatuh). Dia (satelit) tidak ikut jatuh karena letaknya terpisah," kata Thomas.

Benda langit misterius yang terjatuh di sebuah ruas jalan aspal di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (18/7/2017)

Diberitakan sebelumnya, sebuah benda misterius jatuh dari langit di jalan raya Jorong Kubu, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Benda berbentuk bulat itu tiba-tiba terjun bebas dari langit Kabupaten Agam pada pukul 09.30 WIB, Selasa 18 Juli 2017. 

Menurut keterangan Kepala Polsek Tanjungraya, Iptu Yanwismar, kepastian benda itu jatuh dari langit diketahui dari seorang saksi mata bernama Sidik (30 tahun). Sidik melaporkan kepada pihak berwajib bahwa ia telah melihat dan menemukan benda yang terbuat dari bahan seperti besi itu dan memiliki berat 7,4 kilogram dengan diameter 110 x 55 sentimeter.

Untuk saat ini, pecahan tabung bahan bakar roket milik Republik Rakyat Tiongkok tersebut sudah diambil oleh Kepala Lapan Kabupaten Agam dan dikirim ke Lapan Bandung untuk dijadikan objek penelitian. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya