- REUTERS/Rick Wilking
VIVA.co.id – Gerhana Bulan merupakan peristiwa yang terjadi saat terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya cahaya sang surya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Menurut catatan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada 2017 ada empat kali gerhana, yaitu Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 11 Februari 2017 yang dapat diamati dari Indonesia bagian barat, Gerhana Matahari Cincin (GMC) 26 Februari 2017 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 7-8 Agustus 2017 yang dapat diamati dari Indonesia, dan Gerhana Matahari Total (GMT) 21 Agustus 2017 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
Kepala Sub Bidang Analisis Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Suaidi Ahadi menuturkan, salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG sebagai institusi pemerintah adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi Gerhana Bulan Sebagian yang terjadi pada malam hari, 7 hingga 8 Agustus 2017.
"Jadwal fase-fase Gerhana Bulan Sebagian 7 dan 8 Agustus 2017 adalah Gerhana mulai atau P1 akan mulai terjadi sekitar pukul 22.48 WIB, tanggal 7 Agustus 2017. Kemudian, Gerhana Sebagian Mulai atau U1 akan terjadi pada pukul 00.22,2 WIB, tanggal 8 Agustus 2017. Puncak Gerhana akan terjadi pada pukul 01:20,4 WIB. Lalu, Gerhana Sebagian Berakhir atau U4, ini pukul 02:18,8 WIB dan Gerhana Berakhir atau P4 pukul 03:52,9 WIB," ujar Suaidi saat dihubungi VIVA.co.id, Senin 7 Agustus 2017.
Dari uraian tersebut dapat, Suaidi mengatakan durasi gerhana dimulai dari fase Gerhana Mulai ke Gerhana Berakhir adalah 5 jam 4,9 menit. Adapun dari fase Gerhana Sebagian Mulai sampai Gerhana Sebagian Berakhir berlangsung selama 1 jam 56,6 menit.
Gerhana Bulan Sebagian dapat diamati di Samudra Pasifik, serta bagian timur Asia dan Australia saat Bulan terbenam. Keseluruhan proses gerhana dapat diamati dari bagian Barat Australia, Asia, Samudra Hindia, dan bagian timur Afrika. Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Eropa, bagian barat Afrika, bagian selatan Samudra Atlantik, dan sebagian kecil timur Amerika Selatan.
Adapun pengamat di bagian utara Samudra Atlantik, Amerika, dan bagian timur Samudra Pasifik, tidak akan dapat mengamati keseluruhan proses gerhana ini. (art)