Menkominfo Sebut Satelit Bisnis Paling Berisiko

Satelit Telkom 1 atau A2100 buatan Lockheed Martin.
Sumber :
  • www.lockheedmartin.co.uk

VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memantau perkembangan pemulihan layanan yang terdampak atas gangguan Satelit Telkom 1. Dalam kunjungannya di Crisis Center Service Recovery Satelit Telkom 1, di Graha Merah Putih Telkom, Kuningan, Jakarta, Selasa, 5 September 2017, Rudiantara mengapresiasi kerja tim Telkom untuk mengejar target pemulihan total pada 10 September 2017. Dia mengatakan dalam mengatasi gangguan ini, Telkom dan pemerintah berbagi tugas.

Daftar Satelit Indonesia yang Sukses Diorbitkan Arianespace

"Telkom itu fokusnya lebih kepada space segment, pengganti satelit (Satelit Telkom 1) dan sebagainya. Pemerintah fokus untuk mengamankan slotnya agar aman tahun depan, proses administrasi masih terus coba diselesaikan," ujar menteri yang akrab disapa Chief RA. 

Pemerintah dan Telkom memang memperjuangkan slot pengganti Satelit Telkom 1 di orbit. Sebab satelit itu tergolong hal yang vital dalam dunia telekomunikasi. Telkom sudah menyiapkan Satelit Telkom 4 yang dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun depan.

Satelit Telkom 4 Diluncurkan Mei 2018

"Ini bisnis, satelit itu bisnis yang paling berisiko di antara layanan telekomunikasi lainnya," ujarnya. 

Rudiantara meyakini, tim Telkom bisa menyelesaikan pemulihan Satelit Telkom 1 kurang dari tenggat yang ditargetkan pada 10 September 2017. Sebab progres pemulihan menunjukkan hal yang bagus. 

Layanan T1 Pulih Total, Menkominfo Lapor ke PBB

"Saya yakin Telkom bisa menyelesaikan ini dalam kurun waktu kurang dari 10 September, karena ini bisnis. Semakin cepat diselesaikan, makin bagus untuk bisnis. Bukan hanya untuk Telkom, tapi trickle effect-nya kepada pelanggan," kata Rudiantara. 

Direktur Utama Telkom, Alex Janangkih Sinaga mengatakan, Telkom sampai saat ini masih menghitung dampak kerugian dari gangguan Satelit Telkom 1, sehingga belum bisa mengungkapkan berapa nilai dampak kerugian tersebut. Telkom, kata dia, masih fokus untuk pemulihan layanan sejumlah titik ATM dan pelanggan non Very Small Aperture Terminal (VSAT). 

Alex menuturkan, hingga Selasa 5 September 2017, pukul 10.00 WIB, Telkom telah memulihkan sejumlah 7.658 titik dari total 11.574 titik VSAT Anjungan Tunai Mandiri (ATM) perbankan. Dengan kata lain, sebanyak 66 persen layanan ATM perbankan telah normal kembali. 

Pada Minggu 3 September 2017, Telkom telah menyelesaikan perbaikan 100 persen titik layanan penyiaran, dengan total jumlah sebanyak 355 titik. Realisasi pemulihan titik pelanggan hingga hari ini telah mencapai 10.654 titik, atau 71 persen dari total 15.000 titik. Telkom yakin semua titik bisa dipulihkan seluruhnya pada 10 September 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya