Batan Bikin Desain Reaktor Buatan Lokal

Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto (kanan).
Sumber :
  • Dokumentasi Batan

VIVA.co.id – Setelah digagas dua tahun lalu untuk pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE), akhirnya Badan Tenaga Nuklir Nasional atau Batan meluncurkan desain atau dokumen Basic Engineering Design (BSE) dari reaktor buatan lokal 

PLTN Ukraina Terbakar Media Rusia Sebut Radiasi Nuklir Aman

Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, RDE merupakan reaktor riset yang digadang dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 10MWt atau sekitar 3 MWe. 

"RDE ini nantinya akan dijadikan sebagai percontohan bagi seluruh masyarakat bahwa bangsa Indonesia mampu membangun dan mengoperasikan reaktor dengan aman dan selamat," ujar Djarot dalam keterangannya, Jumat, 29 September 2017.

Pertempuran Pecah di PLTN Ukraina, Roket-roket Rusia Menyerang

Selain itu, kata Djarot, dengan diluncurkannya BDE, semakin mempertegas bahwa bangsa Indonesia mampu menyusun desain RDE, sebagai cikal bakal reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Merah Putih di Indonesia. 

Kepala Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) Batan, Geni Rina menjelaskan, BDE merupakan pengembangan dari desain konseptual yang sebelumnya telah dibuat PT. Renuko 2015. PT. Renuko merupakan pihak yang memenangkan lelang sebagai pembuat Desain Konseptual RDE.

Diserang Rusia, Pembangkit Nuklir Terbesar Eropa di Ukraina Terbakar

“Konseptual desain seperti peta buta, sedangkan Basic Design sudah jauh lebih rinci,” ujar Geni.

BDE yang diluncurkan, kata dia merupakan versi nol, dan tahun depan akan dilakukan uji secara eksperimental dari beberapa bagiannya. Dari uji tersebut, data yang didapatkan akan dijadikan masukan balik ke desain dasar untuk versi selanjutnya. 

BDE ini diklaim sebagai desain reaktor daya pertama kali yang dihasilkan Indonesia.

“Selain itu tahun 2018, Batan akan membuat alat uji, seperti sistem fuel handling, helium purifikasi, dan control rod untuk melakukan uji coba secara eksperimen,” jelas Geni.

Menurutnya, kelebihan RDE yang bertipe Hight Temperature Gas Cooled Reactor (HTGR) selain menghasilkan listrik, juga dapat menghasilkan uap panas yang dapat digunakan untuk aplikasi industri seperti pelelehan batu bara, pembuatan gas hidrogen, pembuatan gas metan dari gas alam, desalinasi air laut dan proses kimia lainnya yang membutuhkan panas yang tinggi.

Dengan selesainya BDE versi nol ini, Geni berharap Batan akan merambah ke validasi dengan data eksperimental, dan dikerjakan secara konsorsium yang melibatkan universitas dan Industri.

“Pada akhirnya dapat dibangun reaktor daya dan di-scale up menjadi PLTN komersial di Indonesia sebagai karya anak bangsa. Dengan demikian Indonesia menjadi negara yang terdepan dalam menjadi technology provider,” ujar dia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya