Begini Sebarkan Abu Jenazah Orang Tercinta di Antariksa

Rekaman kelengkungan bumi dari Stasiun Antariksa Internasional
Sumber :
  • www.rt.com

VIVA.co.id – Untuk mengenang orang tersayang dan tercinta yang telah meninggal, sebuah perusahaan pemakaman Ascension menawarkan cara penghormatan terhadap almarhum dan almarhumah dengan cara yang berbeda. 

7 Fakta Sains Menakjubkan di Dunia yang Belum Banyak Terungkap

Ascension siap mengirim abu jenazah orang tersayang ke antariksa dan kemudian menyebarkan abu tersebut. Harapannya, abu kemudian bisa masuk ke orbit, kemudian terbawa sampai ke atmosfer dan akhirnya sampai ke daratan bumi melalui hujan atau lainnya. 

"Kami menggunakan gas helium dan balon cuaca yang membawa hasil kremasi orang tersayang Anda ke langit, pada ketinggian maksimum sekitar 35 kilometer di stratosfer," kata Ascension dikutip dari Science Alert, Kamis 12 Oktober 2017. 

Hiu Megalodon Ternyata Benar Ada

Dengan ketinggian tersebut, Ascension mengklaim itu sudah masuk ke area antariksa, sebab sudah melebihi ketinggian 'titik Armstrong' yang menembus ketinggian 19 kilometer. Pada titik tersebut, sudah masuk area antariksa debat, sebab atmosfer sudah makin tipis dan jika manusia tak memakai pakaian khusus akan kesulitan bertahan hidup. Namun ilmuwan masih memperdebatkan titik ketinggian 35 kilometer, ada yang menilai itu belum masuk area antariksa, tapi perusahaan meyakini sudah masuk area antariksa dekat.

Ascension menjelaskan dalam situsnya, bagaimana proses pemakaman antariksa yang mereka sediakan. 

Jangan Terkecoh oleh Jambul Hewan Ini

Perusahaan mengatakan, begitu balon yang membawa abu jenazah mencapai ketinggian maksimum, wadah yang membuat abu akan terbuka dan kemudian menyebarkan abu yang ada di dalamnya. Kemudian, abu orang tersayang akan menyebar ke seluruh area di dunia. 

Wadah abu yang dilengkapi dengan pelacak GPS, nantinya akan turun dan mengambil sebagian abu orang tersayang untuk diserahkan ke keluarga.

Ascension meyakini penghormatan kepada orang tersayang dengan cara pemakaman di antariksa bisa dilakukan dengan mulus.

Dalam percobaan dengan debu non manusia, Ascension mengatakan beberapa partikel bisa lepas dan menuju orbit. Namun abu jenazah bisa menjadi risiko bagi lingkungan sekitar. Pakar arkeologi antariksa dari Universitas Flinder, Australia, Alice Gorman menjelaskan, penyebaran debu di antariksa bisa membawa petaka bagi wahana antariksa. 

"Jika abu disebarkan ke orbit, mereka akan bergabung dengan jutaan sampah antariksa kecil dan melaju dengan kecepatan 7-8 km per detik. Sampah ini bisa merusak wahana antariksa. Dampaknya sepele tapi bisa efek kumulatif," jelasnya. 

Untungnya, kata Gorman, di orbit rendah bumi, abu jenazah biasanya atau sampah kecil bisa masuk ke atmosfer bumi dengan cepat. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya