Nuklir Mini Ini Bakal Selamatkan Astronaut di Mars

Sistem nuklir NASA untuk misi antariksa, Proyek Kilopower
Sumber :
  • NASA Glenn Research Center

VIVA – Badan Antariksa Amerika Serikat menyadari misi manusia ke Bulan, Mars, dan luar angkasa tak mudah. Untuk itu, NASA menyiapkan pendukung misi berawak itu dengan sistem daya nuklir. 

NASA Cari Volunteer untuk Tinggal 1 Tahun di Mars, Ini Syaratnya

Belum lama ini NASA mengumumkan telah sukses menguji sistem nuklir mini yang diproyeksikan akan menyokong serta menyelamatkan kehidupan manusia di luar Bumi.

Sistem nuklir itu diharapkan juga bisa mengubah sumber daya luar angkasa menjadi air atau bahan bakar. Sistem nuklir ini dinamakan Proyek Kilopower.

5 Negara Ini Siap Menjajah Bulan

Dikutip dari Seeker, Jumat 19 Januari 2018, uji coba Proyek Kilopower itu sudah berlangsung sejak November tahun lalu dan akan dilanjutkan pengujiannya pada Maret nanti. Sejauh ini, hasil pengujian sistem nuklir itu dapat aman, efisien dan memberikan energi banyak yang dibutuhkan dalam misi antariksa masa depan. 

"Dengan teknologi ini, saya benar berpikir kami berada di titik penting yang memungkinkan kru bisa bertahan hidup dan berkembang di permukaan planet," ujar ilmuwan teknologi utama di Space Technology Mission Directorate NASA, Lee Mason. 

Jadwal Penerbangan ke Luar Angkasa di 2024

Dia meyakini, inovasi tersebut akan berdampak pada misi masa depan dan bisa memuluskan ambisi NASA dalam berbagai proyek antariksa. 

Mengenai sistem Poyek Kilopower ini, Mason menjelaskan, sistem tersebut sangat cocok untuk penggunaan di antariksa, sebab desainnya kecil dan bisa dimobilisasi. Sejauh ini, sistem tersebut menggunakan teknologi saat ini, dengan inti reaktor uranium-235 yang lebarnya sekitar gulungan kertas handuk dan tingginya berkisar 1,8 meter. 

Reaktor panas itu akan dipindahkan melalui pipa panas natrium pasif. Selanjutnya, panas akan diubah menjadi listrik menggunakan mesin Stirling yang sangat efisien.

Lalu, mesin Stirling menggunakan panas menciptakan kekuatan tekanan yang menggerakkan piston serta digabungkan ke generator untuk menghasilkan listrik. Sistem kerja ini mirip dengan cara kerja mesin mobil. 

"Sistem ini punya semua sifat untuk membuat menjadi reaktor yang luar biasa. Sistem ini bakal memiliki dampak besar pada misi yang belum pernah dicapai sebelumnya," tutur Mason. 

Ide pelibatan nuklir untuk mendukung misi antariksa ini bukan hal baru. Gagasan tersebut sudah mengemuka sejak 1950-an.

Tercatat sejak dekade itu, sudah ada beberapa upaya untuk mengembangkan sistem daya nuklir, tapi sejauh ini upaya yang ada tidak berjalan mulus dan sukses dalam mendukung misi berawak antariksa. (art)      

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya