Kapan Pertama Kali Air Muncul di Bumi?

Ilustrasi air
Sumber :
  • Pixabay/ Public Domain Pictures

VIVA – Penelitian baru mengungkapkan, air yang ada di Bumi pertama kali sudah ada sejak dua juta tahun lalu atau sejak planet ini belum sepenuhnya terbentuk. Dua juta tahun lalu sistem Tata Surya masih dalam tahap awal. 

Geger Temuan Harta Karun yang Terbuat dari Meteor, Begini Penampakannya

Pada tahap tersebut Bumi masih berukuran sekitar 20 persen dari ukuran saat ini. Sementara itu, Planet Mars pada waktu itu, masih lebih kecil dibanding ukurannya saat ini.

Dikutip dari The Economic Times, Senin 22 Januari 2018, pada masa dua juta tahun lalu, bagian dalam Tata Surya masih dalam keadaan panas dan kering. Elemen karbondioksida yang titik panasnya mencapai 4.800 derajat celsius. 

Geger Meteorit Seharga Milyaran Jadi Pengganjal Pintu, Kok Bisa?

Kondisi yang ekstrem itu juga menyebabkan hidrogen yang dibutuhkan untuk molekul air akan terjadi pada suhu tinggi.

Untuk mengetahui usia air di masa lalu, salah satu caranya, peneliti meneliti tubuh induk dari beberapa meteor. Mereka menghitung kandungan mineral pada meteor basaltik, disebut olivine, untuk mempelajari elemen yang mudah menguap seperti hidrogen, karbondioksida, fluorin, dan klorin. 

Manusia Bisa Hidup di Planet Selain Bumi karena AI

"Kami melihat sebanyak mungkin tubuh induk dari meteorit untuk mengetahui darimana mereka berasal pada sistem tata surya awal," ujar penulis dan peneliti Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat, Adam Sarafian. 

Salah satu yang diteliti adalah kelompok meteorit Angrite, meteor yang terbentuk di bagian dalam Tata Surya pada 4,5 miliar tahun lalu. 

Asumsi awal tubuh induk dari meteorit ini memiliki kandungan air seperti yang ada pada fase awal terbentuknya Bumi. Hal ini membuat mereka yakin bahwa kandungan air pada meteorit Angrite dan Bumi berasal dari tempat yang sama. 

"Asumsi awal adalah air di Bumi setidaknya sudah ada jauh lebih awal, sebelum planet sepenuhnya terbentuk. Jadi artinya, pada saat suhu planet sudah cukup dingin, jadi air sudah stabil di permukaan," tutur Sarafian. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya