Terungkap Misi Mark Zuckerberg Ciptakan Facebook Kala Remaja

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • financenews24.com

VIVA – Sudah menjadi pengetahuan publik jika Mark Zuckerberg menciptakan Facebook saat berusia 19 tahun di kamar asramanya di Harvard. Namun tidak ada yang mengetahui apa sebenarnya maksud dari niat Zuckerberg menciptakan sosial media itu.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Dilansir melalui NZ Herald, sebuah percakapan beredar yang diduga terjadi antara Zuckerberg dengan teman kampusnya. Percakapan di layanan pesan instan jadul itu mengungkapkan betapa Zuckerberg tidak percaya akan kenyataan bahwa hampir semua siswa Harvard rela memberikan data pribadinya ke Facebook.

Awalnya Zuckerberg memang membuat Facebook agar semua temannya di Harvard bisa saling terhubung. Berikut percakapan Zuckerberg dengan temannya itu, seperti yang dilansir Wiki Quote dari Business Insider.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Zuckerberg: Ya, jika kamu butuh info tentang siapa saja di Harvard, tanya aku saja. Saya punya lebih dari 4.000 alamat email, foto, alamat rumah, dan akun jejaring sosial mereka. 
Teman: Apa? Bagaimana bisa seperti itu?
Zuckerberg: Saya juga tak tahu kenapa. Mereka mempercayai saya. Dasar (orang-orang) payah!

Rekaman percakapan di tahun 2004 ini pernah menjadi pemberitaan hangat di 2010. Ini menunjukkan bahwa sejak awal Zuckerberg memang tidak pernah menghargai privasi para penggunanya. Bahkan dari hari pertama mendirikan Facebook, Zuckerberg mengerti kekuatan yang dimiliki dari informasi pribadi penggunanya.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

14 tahun kemudian, Facebook semakin besar. Tak hanya siswa di kampus Harvard tapi hampir semua warga dunia rela memberikan data pribadi mereka di Facebook. Totalnya, data 2,2 miliar warga di seluruh dunia ada di Facebook.

Inilah yang kemudian dikhawatirkan negara-negara di dunia, bahwa data warga mereka tidak lagi aman karena secara sukarela mereka memberikan data-data pribadi mereka sendiri tanpa diminta.

Perusahaan analisis data Inggris, Cambridge Analytica, dituduh memanen data sekitar 50 juta profil pengguna Facebook tanpa sepengetahuan mereka untuk membantunya merancang perangkat lunak untuk memprediksi dan mempengaruhi pemilih di kotak suara pada pemilu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya