Pencipta Pokemon Go Jual Teknologi Pamungkasnya

Ilustrasi bermain Pokemon Go.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Niantic Labs, perusahaan rintisan atau startup yang pernah populer berkat Pokemon Go, berencana menjual teknologinya ke kreator game lain. Pokemon Go yang mendapat dukungan Google pernah populer karena penggunaan augmented reality (AR).

Teknologi Augmented Reality Lagi Naik Daun

Dilansir dari Reuters, Jumat, 29 Juni 2018, Pokemon Go merupakan game yang popularitasnya lebih besar dibanding game lain yang menggunakan AR, di mana karakter digital 'dipindahkan' ke dunia nyata.

Niantic telah mengembangkan platform teknologi untuk membangun masa depan, seperti game Harry Potter yang dibuat bersama Warner Bros dan Interactive Entertainment. Hanya saja, game tersebut tinggal mendapatkan tanggal perilisan secara resmi.

Perusahaan Teknologi Indonesia Masuk Jajaran Metaverse 2022

Sejauh ini, Niantic telah mengumpulkan US$225 juta (Rp3,1 triliun) dalam bentuk modal ventura atau venture capital. Google dan Apple telah menjaring para pengembang dengan alat buatan mereka sendiri untuk membangun aplikasi berbasis AR.

Alat tersebut masing-masing disebut ARCore dan ARKit. Para eksekutif Niantic juga mengumumkan bahwa mereka telah mengatasi dua tantangan teknologi lain yang terkait dengan AR.

Orang Indonesia Pengen 5G Buat Aktivitas Ini

Pertama oklusi, yaitu objek nyata yang ditutupi suatu digital yang terdapat pada Pokemon Go. Kedua menangani banyak pemain.

Sistem tersebut memiliki jaringan komunikasi melalui menara telepon seluler lokal. Teknologi ini berbeda dengan apa yang digunakan Google dan Apple.

Tahun lalu, menurut data CB Insights, dana yang digelontorkan ke Niantic mencapai US$3,4 miliar atau Rp48 triliun. Pendanaan tersebut dituangkan ke dalam kesepakatan pengembangan AR dan tambahannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya