Ahli Teori Konspirasi Didesak Jangan Beredar Lagi di Media Sosial

Ahli teori konspirasi, Alex Jones
Sumber :
  • Instagram/@real_alexjones

VIVA – Publik Amerika Serikat makin bulat menolak pakar teori konspirasi, Alex Jones. Aspirasi tersebut terlihat dari hasil jajak pendapat Harvard CAPS/Harris Poll, yang mana lebih dari setengah responden menghendaki Jones dilarang di media sosial. 

Tips Sukses dari Konten Kreator Abibayu, Always On dan Inovasi Kreatif

Alex Jones seringkali menyiarkan pidato kebencian dan memainkan peran utama dalam beberapa teori konspirasi yang bisa menimbulkan efek berbahaya. Salah satunya adalah mengenai vaksin yang menyebabkan autis. Alex Jones juga mengklaim serangan teroris 11 September 2001 merupakan skenario pemerintah AS. 

Hasil jajak pendapat itu menunjukkan 61 persen responden meyakini Jones seharusnya diblokir dari media sosial dan situs perusahaan teknologi. Sedangkan 39 persen responden menyuarakan sebaliknya. 

Rekomendasi Sandal Stylish dan Nyaman untuk Hari Raya Lebaran

Dikutip dari laman The Hill, Selasa 28 Agustus 2018, 64 persen responden dalam jajak pendapat mengatakan platform seperti Facebook dan Twitter harus bertanggung jawab penuh secara hukum atas konten yang terpublikasi. 

Saat ini, aturan di Amerika Serikat yang berlaku, sebuah situs punya perlindungan hukum luas atas apa yang diposting oleh pengguna. Namun beberapa anggota parlemen menginginkan pengurangan kekebalan hukum tersebut. 

Heboh Soal Film Kiblat, Ustaz Adi Hidayat: Jangan Bertentangan dengan Moral

Responden dalam jajak pendapat tersebut mengaku tak begitu yakin perusahaan teknologi bisa menyensor konten pada platformnya. 

Selain itu 51 persen responden mendukung langkah sensor konten sedangkan 49 persen responden menginginkan semua konten seharusnya tetap bisa diakses.

"Mayoritas orang Amerika meyakini perusahaan teknologi besar harus menyensor beberapa konten, tapi mereka yakin sensor seharusnya dibatasi sesuai standar," jelas Salah satu direktur Harvard CAPS/Harris Poll, Mark Penn. 

Ahli teori konspirasi, Alex Jones

Dia mengatakan, responden meyakini perusahaan teknologi belum menghapus semua materi dari Alex Jones.

Dalam jajak pendapat, 65 persen responden meyakini Facebook masih netral, 50 persen responden menyatakan Instagram netral, tapi untuk Twitter cuma 56 persen dan Google serta YouTube hanya mendapatkan kepercayaan 55 persen. 

Jumlah responden dalam jajak pendapat ini yakni 1330 orang yang dilakukan selama 22-23 Agustus 2018. Sekitar 37 persen responden merupakan pendukung Partai Demokrat, 32 persen pendukung Partai Republik dan 29 persen menyatakan independen. 

Sebagai respons atas penolakan terhadap Jones, beberapa waktu lalu YouTube menghapus saluran Jones yang sudah memiliki 2,4 juta pelanggan. Apple telah menghapus podcast Jones dari iTunes, mengikuti tindakan serupa dari Spotify dan Stitcher. Sedangkan Facebook sudah menghapus empat halaman situs InfoWars milik Jones karena pelanggaran yang sama. Bahkan Pinterest juga turut menumbangkan profil InfoWars.

Jones juga bernasib sial, sebab situs porno terkenal juga akhirnya memblokir

Untuk di Twitter, beberapa waktu lalu Jones saat ini hanya bisa muncul di situsnya sendiri, InfoWars dan platform Twitter. Platform itu kemudian mengalami banyak tekanan karena melangkah lebih lambat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya