Robot AI Bisa Lebih 'Berbahaya' Ketimbang Terorisme

Robot penjelajah bernama cheetah.
Sumber :
  • Techtimes

VIVA – Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada era revolusi industri 4.0, nampaknya akan lebih menarik perhatian banyak orang daripada apa yang dibayangkan selama ini.

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Seperti diwartakan Mirror, 6 September 2018, menjelang Festival Sains Inggris, Profesor Jim Al-Khalili memperingatkan bahwa AI bisa menjadi ancaman besar bagi umat manusia.

Presiden British Science Association itu menyatakan, AI adalah masalah yang lebih besar dibanding perubahan iklim, atau bahkan terorisme.

Alibaba Cloud Diskon Harga

Beberapa tahun lalu jika ditanya mengenai masa depan, ia pasti akan menjawab tantangan besar itu adalah perubahan iklim dan ancaman terorisme.

“Tapi hari ini saya yakin pembicaraan paling penting yang harus kita hadapi adalah tentang masa depan AI. Ini akan mendominasi apa yang terjadi dengan semua masalah lain. Ini bisa menjadi lebih baik atau malah lebih buruk," ujarnya, mengutip laman Mirror, Jumat, 7 September 2018.

Siap-siap, Berselancar di Mesin Pencari Google Tidak Gratis

Menurutnya, jika hacker Rusia mampu ikut campur dengan pemilu Amerika Serikat pada 2016, maka AI kemungkinan bisa mengendalikannya.

Profesor Al-Khalili juga memperingatkan, robot AI di masa depan bisa mengambil alih banyak bidang pekerjaan.

“Banyak orang yang menjadi semakin gugup dengan apa yang mereka lihat pada banyak kemajuan AI. Ada kekhawatiran yang valid tentang meluasnya implementasi AI yang menyebabkan peningkatan ketidaksetaraan," ujarnya.

Robotika dan sistem otonom diprediksi akan menyebabkan hilangnya pekerjaan, terutama untuk kelas pekerja yang mempunyai keterampilan rendah.

“Kami sekarang melihat tingkat minat, investasi, dan kemajuan teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya di bidang ini, yang oleh banyak orang, termasuk saya sendiri, terasa terjadi terlalu cepat.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya