Seberapa Hebat Rosetta Facebook untuk Tangkal Meme Hoax?

Media sosial Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Regis Duvignau

VIVA – Tim AI (kecerdasan buatan) Facebook sepertinya berhasil membuat kemajuan substansial selama bertahun-tahun, baik dalam visi komputer maupun pengenalan bahasa. 

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Jika kamu mengikuti berita tentang Facebook akhir-akhir ini, mungkin tak asing lagi dengan istilah Rosetta. Rosetta adalah nama untuk sistem kecerdasan buatan baru dari Facebook. 

Fungsi Rosetta, yaitu membantu tim di Facebook dan Instagram untuk mengidentifikasi teks dalam gambar, atau yang populer dengan istilah meme, yang berisi konten ‘berbahaya’, termasuk hoax dan ujaran kebencian. 

Siap-siap Kesal Baca Berita tentang Model Ini

Dilansir dari laman Tech Crunch, Rosetta mampu memindai lebih dari satu miliar gambar dan video dengan berbagai bahasa, secara waktu nyata setiap hari. Pengenalan Rosetta dimuat dalam blog resmi Facebook, pekan lalu. 

Rosetta memanfaatkan kemajuan terbaru dalam pengenalan karakter optik (Optical Character Recognition/OCR) untuk memindai gambar dan mendeteksi teks. Titik karakter tersebut ditempatkan di dalam kotak pembatas, yang kemudian dianalisis dengan jaring saraf konvolusional yang mencoba mengenali karakter, serta menentukan apa yang sedang dikomunikasikan.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Untuk melatih Rosetta, peneliti Facebook menggunakan gambar yang diposting secara publik yang berisi beberapa bentuk teks, bersama dengan keterangan dan lokasi asal. Keberagaman bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Sebagai contoh, para peneliti harus mencari solusi untuk membuat Rosetta bekerja dengan bahasa seperti bahasa Arab, yang dibaca dari kanan ke kiri. Namun, mereka berhasil menemukan strategi untuk memunculkan dukungan bahasa menggunakan basis data yang ada. 

Facebook memiliki banyak alasan untuk tertarik menanggulangi penyebaran konten 'berbahaya'. Salah satunya membendung potensi misinformasi yang meresahkan, serta menciptakan iklim media sosial yang ramah dan menyenangkan bagi pengguna. 

Di samping itu, Uni Eropa mengusulkan undang-undang baru yang mengharuskan perusahaan media sosial untuk menghapus posting teroris dalam satu jam pemberitahuan, atau menghadapi denda. 

Mau tak mau, hal itu menjadi tekanan yang cukup signifikan bagi platform media sosial, termasuk Facebook, YouTube dan Twitter, untuk mengawasi jenis konten tertentu. 

Rosetta, dan alat-alat lain yang sama otomatisnya, adalah produk yang membantu Facebook dan platform lain mematuhi hukum tersebut. 

Sementara itu, pihak Facebook mengatakan bahwa alat AI-nya mendeteksi hampir 100 persen dari spam yang dijatuhkan, serta 99,5 persen konten teroris dan 86 persen kekerasan grafis. Angka-angka tersebut bisa jadi menggambarkan kesuksesan sistem deteksi konten otomatis. 

Namun, sejumlah pihak masih beranggapan bahwa untuk mengoreksi meme, sistem AI mungkin masih akan kesulitan. Karena deteksi meme dinilai bermuatan 'kasar' atau tidak, harus mengetahui isi konteks pesan. Sehingga Facebook mungkin masih memerlukan moderator manusia untuk membuat keputusan apakah meme tertentu, harus dihapus atau lolos. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya