Masa Depan Big Data, Bukan Cuma Diisi Ahli Teknologi Saja

Ilustrasi Big Data.
Sumber :
  • www.pixabay.com/xresch

VIVA –Era ledakan data atau big data ke depan diprediksi diisi oleh orang-orang dari lintas sektor, tidak lagi diisi oleh orang dengan keahlian teknologi tersebut. Namun demikian, era ini bakal didominasi oleh mereka yang memahami arti penting data. 

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

"Jadi orang-orang yang masuk big data bukan orang big data nanti. Orang-orang yang paham konteksnya, paham tentang isu-isu," kata Managing Director Iykra, Fajar Jaman di Bekraf Habibie Festival, Jakarta, Jumat 21 September 2018. 

Selain itu dia, menjelaskan akan ada transisi pemanfaatan data, mulai dari komoditas menjadi sebuah nilai

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Tadinya, pemanfaatan data lebih kepada pembelian infrastruktur, server dan teknologi. Namun saat ini sudut pandangnya lebih memikirkan bagaimana nilai data tersebut. 

"Komoditas itu beli barang, server, teknologi, infrastruktur menjadi orientasi, ini data bisa buat value apa. Bisa untuk marketing, bisnis bisa buat sosial," ujarnya. 

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita

Menurut Fajar, saat ini big data mulai bergeser dari teknologi berbayar ke community way, maksudnya semua orang bisa mengakses teknologi tersebut. 

Salah satunya Hadoop, sekumpulan software yang saling bekerja sama untuk mengolah data. Hadoop dipandang bisa digunakan oleh siapa pun. Dengan komunitas mendorong teknologi itu, Fajar menyatakan bisa memajukan industri yang ada. 

Fajar menjelaskan, big data datang dari pemanfaatan data yang ada di warehouse. Penggunaan teknologi ini mempercepat proses menganalisis datanya.

Setelah itu teknologi open source seperti Hadoop datang. Bukan hanya perusahaan besar, namun perusahaan yang memiliki bujet kecil bisa menggunakannya. 

"Kelamaan kita sudah punya teknologi yang bisa dibilang open source gratisan ada Hadoop dan banyak teknologi bagus yang dipakai startup atau rintisan. Atau perusahaan lain secara bujet belum punya akhirnya coba-coba," ujar Fajar. 

Akhirnya penggunaan data bisa ditaruh tanpa khawatir keterbatasan komputasi atau server. Dengan perkembangan teknologi bisa ditaruh secara efisien. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya