Konten Provokatif hingga Clickbait Bakal Lenyap dari Facebook

Kantor Pusat Facebook
Sumber :
  • Instagram/@alancwl

VIVA – Facebook sedang menyiapkan perubahan algoritma News Feed mereka. Perubahan ini bertujuan untuk menekan penyebaran dan distribusi borderline content seperti hoax, ujaran kebencian, kekerasan, clickbait sampai konten sensasional dan provokatif.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

Nantinya jika perubahan algoritma tersebut diterapkan, konten-konten negatif tersebut bakal lebih jarang muncul, lenyap dari akses pengguna Facebook. 

Algoritma baru ini juga berarti perubahan besar bagi Facebook. Sebab, dampaknya kelompok yang hobi memprovokasi, penjual hoax, pemecah belah masyarakat akan makin sulit mendapat jangkauan dan tempat di Facebook. 

Kabulkan Gugatan Haris Azhar Cs, MK Hapus Pasal Sebar Hoax Bikin Onar

Dikutip dari laman The Verge, Jumat 16 November 2018, perubahan algoritma ini memang merupakan langkah yang solutif menurut Facebook. Dibanding melarang konten negatif tersebut secara langsung, media sosial terpopuler ini lebih memilih untuk mengakalinya dari sisi algoritma. Dengan demikian, ringkasnya konten tersebut terbatasi dan tidak akan laris dibaca atau dibagi ulang oleh pengguna lain.

Secara teknis, sistem kecerdasan buatan Facebook akan mendeteksi postingan yang mengarah provokatif maupun konten borderline. Kemudian sistem akan membuat konten tersebut membatasinya dan menjadi makin kurang terdistribusi, sehingga mencegah konten tersebut menjadi interaksi dan viral. 

Diduga Sebar Hoax, Pemilik Akun Connie Rakundini Dilaporkan ke Polrestabes Surabaya

Pendiri dan Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg dalam blog perusahaan menyoroti konten sensasional dan provokatif. Menurutnya, konten ini memang cepat menarik interaksi antarpengguna Facebook. Namun bos Facebook itu menyadari interaksi dengan konten sejenis itu dikhawatirkan membuat pengguna bakal menjadi tidak proporsional.

Zuckerberg meyakini langkah ini membuat orang enggan membuat dan memosting konten negatif tersebut, sehingga akhirnya pengguna Facebook mendapatkan konten dan pengalaman yang lebih baik di Facebook. Dan yang lebih penting lagi langkah ini bisa mengikis polarisasi. 

"Kelompok dan halaman di Facebook yang memecah belah akan makin jarang dilihat pengguna. Inilah dampak perubahan tersebut," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya