Elon Musk Percaya Manusia Hidup dalam Simulasi Komputer, Seperti Game

Elon Musk dalam kompetisi Hyperloop Pod.
Sumber :
  • www.techcrunch.com

VIVA – Miliuner teknologi asal Amerika Serikat Elon Musk menyatakan keseriusannya mengenai simulasi komputer. Musk menyampaikan hal ini saat berdiskusi dengan media mengenai ancaman eksistensial kecerdasan buatan. Menurutnya, untuk mengatasi ancaman tersebut, manusia perlu untuk melebur dengan mesin. 

AI Bisa Tahu Hidup dan Mati Manusia

Dilansir dari laman Axios, Selasa 27 November 2018, Musk mengatakan dia tidak bercanda soal keyakinannya manusia hidup dalam simulasi komputer. Kepala Eksekutif Tesla itu sudah mendukung teori ini sejak 2016. 

Dua tahun lalu, Musk mengklaim ada satu dari miliaran kemungkinan manusia tidak hidup dalam simulasi. 

Ex President Barack Obama Makes Surprise Visits to PM Rishi Sunak

Musk menyatakan, video game secara astronomi saat ini jauh lebih realistis. Dia membandingkan dengan apa yang terjadi sekitar 40 tahun yang lalu. Munculnya virtual reality dan augmented reality juga membuat game lebih sulit untuk dibedakan dari kenyataan. 

Dalam literatur, seorang filosof asal Prancis, Rene Descartes mengusulkan teori simulasi. Dia menyatakan otak manusia dikontrol melalui laboratorium. 

6 Laptop Bertenaga AI Siap Ramaikan Pasar Indonesia

Pada 2003, teori itu populer lagi setelah filosof Nick Bostrom menulis paper berjudul 'Are you living in a simulation?'. Dia menuliskan, generasi masa depan akan mampu membuat komputer yang sangat kuat. Komputer ini akan tidak bisa membedakan antara realitas dan simulasi. 

Kecerdasan buatan (AI)

Berharap Implementasi AI Bisa Lebih Luas

Direktur Utama Feedloop AI, Muhammad Ajie Santika, berharap implementasi AI bisa lebih luas, bahkan seluruh Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024