Debat Pilpres di Twitter, Diam-diam Pasukan Ahok Ikut Campur

Debat Pertama Capres-Cawapres Pemilu 2019
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Debat perdana pasangan capres dan cawapres disambut riuh di media sosial khususnya Twitter. Seperti biasanya, topik yang menyangkut pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, selalu disambut postingan warganet. 

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

Namun sambutan dunia maya di Twitter atas berjalannya debat kali ini memunculkan pola yang unik dan berbeda. 

Data mesin analisis media sosial, Drone Emprit, menunjukkan debat pilpres semalam, pasukan dunia maya kubu pasangan 01 lebih all-out dibanding pasukan kubu pasangan 02. Meski kalah riuh di Twitter, analisis Drone Emprit menunjukkan, pasukan dunia maya kubu 02 solid dan militan. 

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Selain itu, data Drone Emprit menunjukkan, postingan selama debat berlangsung tidak melibatkan akun robot seperti yang biasanya terjadi dalam keriuhan di Twitter atas sebuah isu politik. Semua postingan merupakan real user alias akun yang benar-benar dioperasikan oleh pengguna. 

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi mengungkapkan, kunci dari kemenangan pasukan kubu 01 dalam postingan di Twitter adalah persiapan sebelum debat dan momentum blunder Prabowo saat debat. 

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

"Secara kekuatan, sebelum debat yang real kekuatan besar ada di pasukan 02. Ini kuat sekali," kata dia kepada VIVA, Jumat 18 Januari 2019. 

Soliditas memang menjadi kekuatan khas pasukan dunia maya kubu 02. Ismail mengatakan soliditas ini bisa dilihat dari pola analisis media sosial Twitter. Postingan dari kubu 02 ini menciptakan kluster tersendiri. 

Sedangkan pasukan kubu pasangan 01, selama ini cenderung bergerak di Twitter kurang solid, mereka terpecah-pecah saat membahas isu soal Jokowi. Makanya muncul kluster-kluster kubu Jokowi-Ma’ruf, tidak satu kluster saja. 

Namun, kata Ismail, analisis pola media sosial menunjukkan, pasukan kubu 01 betul-betul menyiapkan 'perang' di Twitter menyambut debat Pilpres. 

"Menjelang debat, sehari dari pagi, banyak sekali yang kirim pesan lewat meme di Twitter, yang berisi keberhasilan Jokowi, Ini terlihat tinggi statistiknya, entah itu dari mesin terprogram atau tidak," jelasnya. 

Namun begitu masuk pada waktu debat pilpres, penggunaan akun terprogram atau robot tidak memungkinkan. Ismail mengatakan durasi debat yang tidak begitu panjang menyusahkan untuk membuat akun terprogram. 

Dampaknya, absennya akun robot ini langsung terasa saat debat. Ismail mengungkapkan, tanpa akun robot yang muncul justru lonjakan signifikan real user

"Jumlah real user meningkat luar biasa, akun muncul banyak. Akun yang sebelumnya tak muncul, kini muncul," tuturnya. 

Kubu Jokowi kewalahan 

Ismail menuturkan, pada awal debat, pasukan kubu Jokowi memang masih kewalahan dengan soliditas pasukan 02. Dia mencatat, pada jam pertama debat, kolaborasi pasukan 01 masih terpecah. 

Namun, soliditas pasukan 01 mulai terbangun saat Prabowo berkomentar blunder, yakni soal ‘korupsi sedikit enggak apa-apa’. Tapi, bangkitnya pasukan 01 masih belum menggoyahkan militansi pasukan 02.

"Pada sesi saat Prabowo blunder soal korupsi sedikit nggak apa-apa, mereka (pasukan 01) aktif luar biasa, saling Retweet, saling menguatkan, meskipun ikatannya enggak sekompak 02," ujarnya. 

Blunder Prabowo tersebut menjadi amunisi pasukan 01 untuk lebih all-out pada sesi berikutnya. Blunder capres 01 digoreng oleh pasukan 01 yang makin kokoh, mereka saling me-retweet, mendistribusikan kesalahan Prabowo itu secara masif. 

Ismail melihat pada momentum ini, pergerakan pasukan 01 terpantau naik luar biasa dan terlihat makin all-out. Kondisi ini sampai berlangsung usai debat. Bangkitnya pasukan 01 di Twitter usai blunder Prabowo terlihat dari postingan serangan kubu 01 ke kubu 02. 

Pada analisis Drone Empit, postingan serangan pasukan 01 ini terlihat berwarna oranye, dan membentuk kluster sendiri pada kluster-kluster percakapan yang mendukung Jokowi-Ma'ruf. 

"Akhirnya volume percakapan Prabowo yang biasanya tinggi terkejar. Biasanya Prabowo tinggi karena mention, tapi kan ini kan berisi serangan, artinya negatif," ujarnya. 

Bantuan pasukan Ahok

Catatan menarik lainnya adalah kontribusi influencer pendukung Ahok yang melonjakkan perbincangan dari kubu 01. 

Ismail mengungkapkan, infleuncer pendukung Ahok biasanya tidak aktif. Tapi dalam debat semalam turut bergabung dan menguatkan pasukan 01. Salah satu influencer Ahok yang dimaksud yakni @kurawa. Munculnya akun ini menambah kekuatan pasukan 01.

Tambahan kekuatan dari pendukung Ahok ini memang membantu, meskipun kubu pasukan Ahok ini, menurut Ismail, belum sepenuhnya turun di Twitter.

"Kalau kekuatan aslinya enggak turun full. Beda dengan Pilkada DKI yang sangat kuat, sekarang agak turun. Pro Ahok enggak ikutan selama ini," tuturnya. 

Ismail menunjukkan, akun @kurawa terbilang diam setelah Jokowi menggandeng Ma'ruf. Malahan kubu pasukan Ahok ini muncul dengan menyerang pria yang berlatar belakang kiai tersebut.

"@kurawa sejak Ma'ruf naik (cawapres Jokowi) relatif diam. Malah komentarnya memojokkan Kiai Ma'ruf, jadi selama ini dia diam saja," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya