Samsung Akan Ganti Kemasan Plastik dengan Kertas Daur Ulang

Samsung Galaxy A7.
Sumber :

VIVA – Samsung berusaha mengurangi penggunaan plastik pada kemasan produknya. Sebagai gantinya, perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu akan menghadirkan bahan yang ramah lingkungan.

Jangan Sampai Terlewat Ramadan Sale di Blibli, Promo Spesial Smartphone iPhone, Samsung dan Oppo

Dilansir laman Tech Crunch, Senin, 28 Januari 2019, pihak Samsung Electronics mengatakan bahwa mereka akan mulai beralih menggunakan kertas dan plastik daur ulang atau bio-based.

Rencananya konsep tersebut akan mulai diterapkan pada semester pertama tahun ini. Kemasan kertas yang mereka pilih pun tak sembarangan, melainkan telah disertifikasi oleh inisiatif kehutanan.

3 Rekomendasi HP Samsung Terbaik Harga Dibawah Rp 5 Juta, Bisa Buat Hadiah Lebaran

Pada 2030 mendatang, Samsung juga berencana akan menggunakan 500 ribu ton plastik daur ulang dan mengumpulkan 7,5 juta ton produk yang dibuang. Angka tersebut merupakan kumulatif sejak 2009.

Inovasi Ramah Lingkungan Bridgestone Tak Hanya Ban Kendaraan

Untuk memuluskan rencananya itu, Samsung akan membuat tim yang bertugas menghasilkan ide inovatif kemasan. Langkah Samsung ini bertujuan untuk menghindari penggunaan plastik yang berkontribusi pada pencemaran lingkungan.

Jika hal itu sudah diterapkan, maka plastik kemasan ponsel dan tablet akan diganti dengan material yang terbuat dari bubur kertas.

Selain itu, Samsung juga mengatakan akan mengubah desain charger ponsel, mengganti eksterior mengkilap dengan lapisan matte dan menghilangkan plastik pelindung film.

Kantong plastik yang digunakan untuk melindungi produk seperti TV, kulkas, AC dan mesin cuci juga akan diganti dengan tas yang didaur ulang dan bioplastik. Bioplastik terbuat dari limbah plastik dan bahan bakar non-fosil seperti tepung dan tebu.

Pihak Samsung juga berkomitmen untuk hanya menggunakan bahan serat yang disertifikasi organisasi lingkungan global, di antaranya Forest Stewardship Council, Programme for the Endorsement of Forest Certification Scheme dan the Sustainable Forestry Initiative.

Head of Global Customer Satisfaction Center, Gyeong-bin Jeon mengatakan perusahaan tetap berkomitmen menggunakan bahan ramah lingkungan bahkan meski itu menambah biaya. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya