Generasi Z Takut Jadi Pengangguran

Ilustrasi melamar kerja.
Sumber :
  • Pixabay/ Unsplash

VIVA – Meski tumbuh dengan di era teknologi, mereka yang lahir setelah 1995 atau Generasi Z (Gen Z), mengaku khawatir dengan gelar pengangguran ketika memasuki dunia kerja.

Ekonom Senior Ingatkan Presiden Terpilih soal Perang Iran-Israel Bisa Bikin Ekonomi RI Berantakan

Sebuah survei menyebutkan bahwa Gen Z percaya diri dengan keterampilan teknologi yang dibutuhkan perusahaan, namun tidak dengan potensi mendapat pekerjaan.

Managing Director Dell EMC Indonesia, Catherine Lian mengatakan, ada 47 persen responden Indonesia percaya bahwa mereka tidak memiliki pengalaman kerja yang dicari perusahaan.

Kelas Menengah Tiongkok Dalam Kecemasan

Lalu, 69 persen yakin memiliki keterampilan teknologi yang dibutuhkan perusahaan, namun tidak dengan keterampilan non-teknologi.

"Tapi ada generasi di atas Gen Z yang merasa takut kalah saing. Para profesional dan senior khawatir jika posisi kepemimpinan di masa depan akan banyak ditempati oleh Gen Z," katanya di Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019.

Ekonomi Sulit, Para Pengangguran di Tiongkok Terpaksa Tidur di Pipa Saluran Pembuangan

Perlu diketahui, saat ini dalam satu perusahaan mereka bisa dihuni oleh lima generasi. Perusahaan bertugas untuk membantu para pekerja menemukan landasan dan prinsip yang sama.

Untuk mengatasi kesenjangan itu, lanjut Lian, ada 76 persen generasi muda yang bersedia membimbing seniornya dalam mengejar ketertinggalan teknologi.

Atas kemauannya ini karyawan akan saling melengkapi dalam pertukaran pengetahuan, dan memiliki pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah.

Dapat diambil kesimpulan bahwa program magang merupakan kesempatan bagi Gen Z mengembangkan karirnya, terutama keterampilan non-teknis.

Sedangkan, program bimbingan terbalik atau junior yang membimbing senior, akan meningkatkan kompetensi teknis di seluruh perusahaan. Lian mengaku perusahaan harus bisa menghadapi tantangan ketika Gen Z mulai memasuki dunia kerja.

"Dari mulai proses mereka mencari karyawan, interview hingga pengalaman kerja sehari-hari. Perusahaan harus menciptakan lingkungan digital. Mereka juga harus melihat potensi bagaimana Gen Z bisa membuat peluang bisnis baru," jelas dia.

Terlebih, jika mereka mampu membuat semua generasi di perusahaannya memiliki keterampilan yang dimiliki generasi muda, maka bisa mempersempit kesenjangan digital di antara pekerja.

Survei ini dilakukan oleh Dimensional Research dan dipelopori Dell Technologies. Ada 12.086 responden yang dilibatkan yang berasal dari 16 negara. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya